Jokowi Catat Dua Janji Pembentukan Defend ID

Masuk 50 besar industri pertahanan dan peningkatan TKDN.

Jokowi Catat Dua Janji  Pembentukan Defend ID
Presiden Jokowi saat meluncurkan golding BUMN industri pertahanan, Defend ID, Rabu (20/4). (dok. Pindad)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) industri pertahanan bernama Defense Industry Indonesia atau Defend ID. Jokowi mencatat ada dua janji dari pembentukan holding ini. 

Defend ID terdiri dari lima perusahaan BUMN pertahanan yakni PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, serta PT Dahana. 

“Defend ID akan menjadi top fifty, top 50 perusahaan pertahanan dunia, pertama. Yang kedua, akan terus mendorong peningkatan TKDN (tingkat komponen dalam negeri), harus terus diperbesar, dan menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan (alpalhankam) kita, golnya ke sana,” kata Jokowi saat meluncurkan Defend ID, di Surabaya, Rabu (20/4).

Peluncuran Defend ID, menurutnya merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam membangun kemandirian industri pertahanan, dalam menghadapi era persaingan baru, sekaligus memenuhi kebutuhan pertahanan pokok. Dengan strategi ini diharapkan dapat  menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Kemandirian industri pertahanan harus kita wujudkan bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, tidak bisa parsial, enggak bisa. Kita harus perkuat industrinya, kita juga harus bangun ekosistemnya agar tumbuh dan berkembang semakin maju,” ujar Jokowi.

Target 100 persen TKDN produk pertahanan unggulan

Presiden Jokowi meluncurkan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Rabu (20/4). (dok. Setpres)

Seiring dengan arah kebijakan industri pemerintah untuk mendorong TKDN, Jokowi minta 41 persen capaian TKDN produk-produk pertahanan unggulan yang sudah diraih saat ini terus ditingkatkan hingga 100 persen.

“Kita harus bergerak cepat, lincah, dan juga jeli melihat peluang, proaktif menjawab peluang agar bisa menjadi bagian dari rantai pasok global. Ini penting sekali, dengan tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri,” ucap Joko Widodo.

Upaya menguasai pasar lokal dan internasional

Tampilan MV2 4x4 saat peluncurannya, Senin (2/8). (Dok. Pindad)

Untuk itu, pembentukan holding BUMN industri pertahanan sebagai salah satu program strategis pemerintah diperlukan demi menguasai pasar dalam negeri, maupun diperhitungkan pasar global.

Jokowi mengungkapkan bahwa Indonesia butuh BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri di masa depan. “Ini (pembentukan Defend ID) harus kita jadikan lompatan untuk bertransformasi membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern,” ujarnya.

Ujung tombak industri pertahanan RI

Tank Harimau, salah satu produk unggulan pertahanan PT Pindad. (dok. Pindad)

Jokowi menyampaikan, BUMN industri pertahanan akan jadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan Indonesia. “Kita harus menguasai teknologi dan manufaktur komponen terkini berbasis dual-use technology, dengan membangun global partnership seluas-luasnya dengan siapa pun yang mau transfer teknologi,” katanya.

Industri pertahanan Indonesia, sangat terbuka bagi semua pihak. Namun, tetap diperlukan  berbagai upaya inovasi dan mencari terobosan baru. “Baik itu terobosan di bidang SDM, di bidang bahan baku, bidang produk, proses bisnis dan operasionalnya. Semuanya harus excellent, yang terbaik,” tuturnya.

Sejumlah kerja sama yang dicapai Defend ID

Kementerian Pertahanan RI. (Wikimedia Commons)

Sesaat setelah Defend ID diluncurkan Presiden Jokowi, sejumlah perjanjian kerja sama pun langsung dicapai oleh holding BUMN industri pertahanan, baik dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) maupun rakanan global.

Kesepakatan kerja sama tersebut antara lain terkait kontrak pengadaan 13 unit Radar GCI dan pendukungnya, pengadaan munisi kaliber kecil, kontrak MRO modernisasi 12 unit pesawat C 130, serta kerja sama MRO peningkatan kemampuan dan modernisasi kapal perang TNI AL.

Sementara, kerja sama dengan perusahaan global mencakup Heads of Agreement (HoA) teknologi elektronika pertahanan dengan Thales International SAS, France; serta Memorandum of Understanding (MoU) produksi bersama produk Armoured Amphibious Assault Vehicle dengan FNSS Savunma Sistemleri, Turki.

Selain itu dilakukan juga Penandatanganan kerja sama antara Kemenhan dan Kementerian BUMN untuk mendorong peningkatan peran BUMN dalam pemenuhan alpalhankam serta peningkatan TKDN produksi alat pertahanan dan keamanan.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina