Dongkrak Omzet, Jokowi Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Plaform Online

Kepemilikan NIB adalah kunci pertama saat memulai UMKM.

Dongkrak Omzet, Jokowi Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan Plaform Online
Presiden Jokowi saat berdialog dengan para pelaku UMK Perseorangan, dalam acara pemberian NIB bagi pelaku UMK perseorangan, Rabu (13/7). (dok. Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),untuk memanfaatkan platform online dalam menjual produknya. Hal ini ia sampaikan saat berbincang dengan para pelaku UMKM sekaligus memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Presiden mengatakan bahwa penggunaan platform daring dapat meningkatkan penjualan dan mendongkrak omzet. “Jadi yang namanya digitalisasi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah itu sekarang ini wajib. Bapak, Ibu, yang belum masuk marketingnya ke dunia online, segera masuk ke aplikasi, apapun platformnya,” ujarnya dalam acara penyerahan NIB Pelaku UMK Perseorangan, Rabu (13/7).

Menurut Jokowi, dengan teknologi digital, pasar dan kesempatan perluasan usaha pun akan terbuka semakin lebar. “Semuanya dimulai dari kecil dan kalau sudah pasarnya terbuka akan menjadi masuk ke menengah, masuk ke besar. Semuanya pasti dimulai dari hal-hal yang kecil,” tuturnya.

Peningkatan kualitas produksi

Shutterstock/William Potter

Jokowi mengingatkan para pelaku UMKM untuk bisa meningkatkan kesiapan produksinya, setelah usaha terimplementasi pada sistem online. Tak hanya itu, UMKM harus memiliki diferensiasi atau pembeda pada produknya dibandingkan produk sejenis sehingga kanal daring dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Kalau sudah yang namanya masuk ke pasar online kesiapan produksi harus betul-betul siap. Jangan sampai kita hanya produksi bisa 100, nanti pesanannya 10 ribu. Ada banyak kejadian seperti itu dan tidak siap. Jadi harus mempersiapkan diri kalau ordernya banyak. Saya kira bagus bisa masuk ke pasar-pasar online,” ucap Presiden Jokowi.

Dengan kualitas produk yang baik, kata Jokowi, para pelaku UMKM juga berpeluang untuk segera masuk ke pasar ekspor. “Ini semuanya harus diteruskan agar level kita meningkat ke level yang lebih tinggi dan akhirnya nanti produk-produk seperti itu akan mudah sekali untuk masuk ke pasar ekspor. Hati-hati, sekarang batas antarnegara itu sudah tidak ada, ekspor ke semua negara sangat mudah sekali,” katanya.

Kisah para pelaku UMKM

Pengunjung memilih sepatu pada pameran UMKM Milenial di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022)/ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww

Dalam acara tersebut, sejumlah pelaku UMKM pun berkesempatan untuk mengutarakan kisahnya menggunakan sistem online dalam memasarkan produk dagangannya. Wageningtyas, yang memiliki usaha roti bakar Bandung bercerita bahwa omzet harian yang ia dapat meningkat setelah memanfaatkan sistem online.

Wage menuturkan bahwa kunci suksesnya adalah dengan memanfaatkan berbagai aplikasi daring, terutama di masa pandemi Covid-19. “Omzet sekarang sudah mencapai 1 juta per hari. Berkat online Pak jadi selama pandemi kami usaha ini terbantu dengan aplikasi online,” ujarnya kepada Presiden.

Begitu pun dengan Ngadimin, penjual mie ayam asal Bojonegoro yang berhasil meningkatkan penjualannya, mulai dari omzet Rp500.000 sampai Rp1 juta per harinya. Bahkan, pada awal memulai usaha, platform daring membuatnya tak perlu menyewa kios untuk berjualan.

“Awal usaha kan waktu pandemi dua tahun yang lalu, saya awal-awal mikir kalau untuk usaha itu susah karena harus sewa tempat yang strategis itu kan mahal. Berkat ada online Grab, saya jualnya hanya di kontrakan saja, awal buka di kontrakan, begitu peminatnya bagus, alhamdulillah akhirnya sekarang bisa sewa kios walaupun kecil. Itu pun 90 persen (pesanan) masih online semua,” kata Ngadimin, dikutip dari lama Setpres.

NIB sangat penting bagi UMKM

Presiden Jokowi dalam acara pemberian NIB bagi pelaku UMK perseorangan, Rabu (13/7), di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jaktim. (dok. Setpres)

Presiden Jokowi menegaskan bahwa NIB adalah kunci pertama saat para pelaku UMKM akan memulai usahanya. NIB dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM untuk mendapatkan bantuan usaha mikro dari pemerintah dan memanfaatkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kalau nanti ada bantuan untuk usaha-usaha mikro dari pemerintah juga mudah, kita membuka sudah semuanya ketemu. Karena ada pegang semuanya pegang NIB. Kalau enggak ada ini, kita mencari kelapangan itu juga akan sangat sulit, pemerintah kalau ingin membantu,” ujar Jokowi.

Kepemilikan NIB, menurutnya akan membantu pemerintah dalam mengelola UMKM sebagai tulang punggung utama perekonomian rakyat Indonesia. Per 2021, tercatat ada 65,4 juta UMKM di Indonesia. 

“Oleh sebab itu, pemerintah kalau enggak ngurus UMKM, keliru, salah besar. Karena kontribusi terhadap ekonomi nasional 61 persen dan penyerapan tenaga kerja 97 persen itu di UMKM, bukan yang bukan di yang gede-gede.”

Related Topics

JokowiUMKMOnlineNIB

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina