Jokowi Ingin Hunian Berbasis TOD Jadi Solusi Atasi Kemacetan Kota

Hunian TOD cocok untuk pasar anak muda, terutama milenial.

Jokowi Ingin Hunian Berbasis TOD Jadi Solusi Atasi Kemacetan Kota
Hunian berbasis TOD. (dok. Kementerian PUPR)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD) bisa  menjadi solusi kemacetan perkotaan seperti Jabodetabek.

Keberadaan hunian TOD, kata Jokowi, membuat yang tinggal jadi tidak bergantung lagi dengan kendaraan pribadi. “Yang paling penting ini disiapkan untuk hunian milenial, yang kalau mereka beli, beli bonusnya dapat kereta api. Bangun tidur, mandi, langsung lompat, sudah masuk ke KRL, ke kereta api, ke mana-mana pun bisa,” ujarnya saat meresmikan hunian milenial di Depok, Kamis (13/4).

Untuk itu, pemerintah akan terus mengembangkan hunian berbasis TOD ini banyak kota, terutama pada lahan-lahan KAI yang tak dimanfaatkan, termasuk bekerja sama dengan PP, Perumnas, dan Kementerian PUPR. “Harus kita bangun sebanyak-banyaknya hunian seperti ini,” kata Jokowi.

Cocok untuk milenial

Jokowi saat meresmikan hunian milenial di Samesta Mahata Margonda, Depok, Kamis (13/4). (dok Setkab)

Jokowi menyebutkan bahwa hunian berbasis TOD ini sangat cocok bagi kaum milenial yang saat ini sedang masuk masa produktif dengan kebutuhan papan yang menunjang pekerjaan serta kegiatan mereka secara efektif dan efisien.

“Harganya, saya kira juga terjangkau. Tadi yang ada subsidi FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan)-nya dijual Rp200 juta. Yang tidak ada subsidi, ada yang Rp300 juta, ada yang Rp500 juta. Cicilannya juga murah, sehingga sangat pas sekali kalau untuk hunian anak-anak muda,” kata Presiden.

TOD juga memiliki keunggulan kedekatan dengan berbagai fasilitas dan menjangkau sejumlah titik, misalnya rumah sakit, pusat pendidikan, bahkan menuju pusat kota. “Saya kira hunian yang terintegrasi dengan transportasi massal, itu yang diperlukan,” katanya.

Lahan sudah tersedia

Ilustrasi hunian TOD di Bekasi. (Dok. Kementerian PUPR)

Jokowi menyampaikan bahwa dalam proses pembangunan hunian, salah satu yang menjadi tantangan sulit adalah pembebasan lahan. Sedangkan, pada hunian berbasis TOD yang dikembangkan pemerintah, lahannya sudah tersedia, karena milik perusahaan negara dan bisa dibangun dengan cepat.

Hal ini juga yang membuat hunian berbasis TOD dibangun lebih dulu sebelum hunian dalam konsep lain. Selain itu, masyarakat pun memiliki banyak pilihan, karena posisinya menyesuaikan transportasi massal yang dikembangkan. “Ada KRL, ada kereta api, ada MRT, ada LRT, itu dulu yang sudah siap,” katanya.

Related Topics

JokowiTODMacet

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya