Jakarta, FORTUNE – Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo, menyuarakan bahwa forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) harus segera memperkuat kerja sama untuk memulihkan perekononomian global. Menurut Jokowi, penguatan dapat difokuskan pada 3 hal: penciptaan mobilitas aman untuk percepatan pemulihan ekonomi di kawasan, perwujudan ekosistem rantai pasok yang tangguh, dan transisi pembangunan menuju perekonomian hijau yang berkelanjutan.
Jokowi berpendapat setiap kebijakan pembangunan di negara-negara dalam kawasan Asia-Pasifik perlu menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan upaya mengatasi perubahan iklim.
“Kita harus memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan,” kata Joko Widodo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC secara virtual, dari Nusa Tenggara Barat, seperti dilansir dari laman Setkab, Jumat (12/11).
Pembukaan mobilitas yang aman
Jokowi mengatakan pembukaan akses mobilitas di berbagai sektor, seperti perdagangan maupun pariwisata, akan mempercepat pemulihan ekonomi di Asia-Pasifik. Salah satu upaya untuk mewujudkan akses mobilitas yang aman adalah dengan pencapaian target cakupan vaksinasi di kawasan.
Mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang lebih tangguh
Ekosistem rantai pasok global sangat penting dalam penguatan kerja sama ekonomi antara negara-negara APEC. Menurut Jokowi, pandemi Covid-19 mengajarkan bahwa rantai pasok global tidak bisa bertumpu pada satu atau dua negara, karena sangat rawan terganggu. Hal ini terutama pada proses produksi vaksin, obat, dan produk penting lainnya.
“Kita harus mengoreksinya dengan membangun rantai pasok dunia yang lebih merata di kawasan, untuk memitigasi risiko serupa di kemudian hari. Biaya pengangkutan kontainer yang saat ini naik sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi juga memukul eksportir dan importir. Akar masalah harus dicari dan segera kita selesaikan,” kata Jokowi.
Transisi pembangunan ke arah ekonomi hijau yang berkelanjutan
Perubahan iklim tidak terelakkan, namun dampaknya dapat ditekan. Peradaban manusia harus beradaptasi dengan situasi alam yang semakin menantang dalam isu perubahan iklim. Oleh karenanya, Jokowi berpandangan pembangunan ekonomi hijau berkelanjutan merupakan masa depan ekonomi dunia. Hal ini perlu ditanggapi secara positif oleh anggota APEC.
“APEC harus dapat memfasilitasi investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi rendah karbon. Transisi berkelanjutan dan hijau harus semakin diintegrasikan ke dalam berbagai ranah kerja sama APEC,” ujar Jokowi.