Ungkap Alasan Impor 2 Juta Ton Beras, Jokowi: Untuk Hadapi El Nino

Jangan sampai Indonesia kekurangan beras di masa paceklik.

Ungkap Alasan Impor 2 Juta Ton Beras, Jokowi: Untuk Hadapi El Nino
Keterangan Pers Presiden Jokowi Usai Tanam Padi Bersama Petani, Tuban, Kamis (6/4). (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, impor beras beras sebanyak 2 juta ton yang dilakukan pemerintah sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog, merupakan upaya mengatasi potensi kemarau panjang akibat badai El Nino tahun ini.

Dengan ketersediaan CBP, Indonesia diharapkan bisa mengantisipasi kekurangan stok beras saat musim kemarau panjang tiba. "Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang kita bingung mau beli beras ke Thailand, ke Vietnam, ke India, ke Pakistan barangnya tidak ada. Ini yang kita hindari, karena El Nino tidak hanya di Indonesia saja, di negara-negara itu juga terjadi," katanya seperti dikutip dari laman Setkab, Kamis (6/4).

Padahal, pemerintah seharusnya hanya mengatur volume CBP mencapai 1,2 juta ton. Namun, dengan kebutuhan yang cukup mendesak menjelang musim paceklik, volume CBP itu pun dilebihkan 800.000 ton.

Stok CBP yang disimpan Bulog diketahui hanya tersisa 227 ribu ton dan dikhawatirkan jumlahnya tak mencukupi pada musim paceklik. Jumlah ini dianggap berbahaya karena sejumlah penugasan Bulog yang dengan kebutuhan stok beras yang cukup tinggi. Belum lagi, Bulog tengah mengalami kesulitan menyerap beras dari petani, karena harus bersaing dengan swasta, termasuk dengan adanya praktik penimbunan.

Tak ganggu harga gabah petani

Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang, Jumat (22/7). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kendati demikian, Jokowi memastikan keputusan impor beras ini tak akan mengganggu harga gabah petani. “Tadi sudah disampaikan oleh Pak Henry Saragih (Serikat Petani Indonesia/SPI) dan datangnya juga bertahap,” ujarnya.

Pengadaan beras tersebut menurutnya akan dilakukan secara bertahap, sesuai penugasan Badan Pangan Nasional kepada Bulog 24 Maret 2023. Meski tetap memprioritaskan penyerapan beras domestik di masa panen raya hinggi Mei mendatang, pada tahap pertama impor beras ini ditargetkan mencapai 500.000 ton.

Peningkatan sektor pertanian

Presiden Jokowi tinjau panen raya di Maros, Sulsel, Kamis (30/3). (dok. Setkab)

Jokowi juga mengatakan, saat ini harga gabah di tingkat petani cukup baik. “Harga gabah petani Rp5.700, padahal tahun lalu hanya Rp4.000-Rp4.200,” katanya.

Menurutnya, hal ini adalah salah satu hasil dari inovasi petani, salah satunya melalui pemanfaatan pupuk organik, terutama di saat pasokan pupuk sangat minim bagi semua negara, pasca terjadinya perang Rusia-Ukraina.

Penggunaan pupuk organik, kata Jokowi, perlu diterapkan di berbagai daerah lantaran lebih efisien. Jika sebelumnya biaya pupuk bisa mencapai 5-6 juta rupah per hektar, kini hanya sekitar 100-500 ribu saja per hektarnya. “Ini akan banyak mengurangi biaya yang harus dikeluarkan petani dan tidak ketergantungan pada industri pupuk kimia,” katanya. “Yang kedua, juga memperbaiki lingkungan.”

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024