Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan groundbreaking pembangunan hotel Nusantara, di di Ibu Kota Nusantara (IKN). Menurutnya, hadirnya konsorsium investor dalam negeri diharapkan mampu menarik minat investasi di kawasan tersebut.
Diketahui, ada sejumlah nama pengusaha besar berganbung dalam konsorsium investor dalam negeri, seperti Aguan dari Agung Sedayu Group, Boy Thohir dari Adaro, Kuncoro Wibowo dari Kawan Lama, Prajogo Pangestu dari Barito Pacific, dan nama lainnya.
Jokowi mengungkapkan, pada awal pembentukan IKN, banyak investor yang tidak bereaksi. Namun, setelah konsorsium para investor terbentuk, investor lain di dalam negeri pun mulai berebut untuk berinvestasi. “Ini memberikan confidence, memberikan rasa percaya diri pada Nusantara bahwa ini sangat diminati oleh investor,” katanya seperti dikutip dari laman Setkab, Jumat (22/9).
Ia mengibaratkan hadirnya konsorsium investor seperti lokomotif yang akan membawa gerbong investor di belakangnya masuk ke dalam berbagai investasi di IKN. Masuknya grup konglomerasi besar seperti Astra, Sinar Mas, Indofood, Pulau Intan, maupun Grup Mulia dengan membawa investasi lebih Rp20 triliun tak akan terjadi, jika pengembangan kawasan IKN tidak menjanjikan keuntungan.
Tak hanya dari dalam negeri, investor yang melirik kawasan IKN juga banyak dari luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, Singapura, sampai Uni Emirat Arab. “Jauh-jauh mereka ke sini (IKN), pasti ada kalkulasinya,” ujarnya. “Mereka tertarik, tapi jangan dari sana dulu, investor dari dalam negeri harus didahulukan.”
Pembangunan IKN dimulai
Pemerintah telah memulai pembangunan IKN sejak tahun lalu dari kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP), yang terdiri dari Istana Presiden dan Wakil Presiden beserta infrastruktur dasar dan gedung-gedung kementerian. “Yang paling penting infrastruktur dasar dari air, tadi sudah kita tutup pintunya di Bendungan Sepaku, yang itu akan nanti menjadi air bakunya penduduk Nusantara ini,” ujarnya.
Sementara, infrastruktur dasar lain yang tengah dibangun adalah jalan tol, yang menghubungkan Balikpapan dan IKN dan ditargetkan selesai tahun 2024. Jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN dari 1,5-2 jam jadi sekitar 30 menit.
Pemerintah juga akan segera memulai pembangunan bandar udara (bandara) yang dapat diakses dalam waktu sekitar 15 menit dari kawasan IKN dan ditargetkan selesai tahun depan. “Dua ini (jalan tol dan bandara) jadi kunci. Ini belum selesai saja sudah berbondong-bondong, apalagi dua ini selesai, akan lebih berbondong-bondong lagi investor yang akan menanamkan modalnya di IKN,” kata Presiden.
Beban berat
Jokowi menuturkan, selama ini Indonesia dibangun dengan Jawa-sentris. Artinya, pusat jawa menjadi magnet bagi seluruh penduduk yang ada di Indonesia, terutama menuju Jakarta. Bahkan, 56 persen penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa, termasuk PDB negara yang 58 persennya ada di Jawa.
“Oleh sebab itu, beban yang terlalu berat ini harus dikurangi. Dari yang dulunya kita Jawa-sentris, kita tarik menjadi Indonesia-sentris, sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan jumlah penduduk yang kita miliki,” kata Jokowi.
Kondisi tidak merata ini, kata Presiden, bisa menimbulkan berbagai persoalan yang terus muncul dan sulit diselesaikan. “Urusan yang berkaitan dengan macet, banjir, ditambah lagi sekarang yang berkaitan dengan polusi udara. Inilah beban yang ditanggung oleh Jakarta dan Pulau Jawa,” ujarnya.