Jokowi: Sensus Pertanian Diperlukan Demi Akurasi Kebijakan Pemerintah

Paling tidak sensus pertanian dilakukan 5 tahunan

Jokowi: Sensus Pertanian Diperlukan Demi Akurasi Kebijakan Pemerintah
Presiden Jokowi saat mencanangkan Sensus Pertanian 2023, Senin (15/5). (Tangkapan Layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya sensus pertanian untuk meningkatkan akurasi kebijakan berdasarkan pada ketepatan data yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. 

“Kalau sudah kita putuskan pupuk, katakanlah sembilan juta ton, itu kan dari data keputusannya. Tapi di lapangan banyak petani yang teriak ‘Pak, pupuk nggak ada’. Mungkin suplainya kurang, mungkin distribusinya nggak betul, tapi kalau datanya akurat, itu gampang sekali,” ujar Presiden Jokowi saat mencanangkan pelaksanaan sensus pertanian, Senin (15/5).

Sensus sebelumnya, dilakukan pada 10 tahun yang lalu. Untuk itu, dia meminta pembaruan data harus segera dilakukan. “Menurut saya sudah kelamaan. Sudah berjalan berubah setiap tahun, keputusannya masih pakai data 10 tahun yang lalu. Mestinya ini setiap lima tahun lah,“ katanya.

Sektor strategis

Sektor pertanian dukung perekonomian nasional. (dok.Kementan)

Jokowi mengungkapkan bahwa pertanian merupakan sektor yang sangat strategis, dan menyumbang 11,8 persen terhadap total Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Sektor ini juga dinilai sangat rawan, di tengah situasi krisis global yang terjadi. “345 juta orang di dunia sekarang ini terancam kekurangan pangan dan kelaparan. Karena apa? Perubahan iklim dan perang,” ujarnya.

Sektor pertanian juga menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 40 juta orang atau 29 persen dari total angkatan kerja. “Oleh sebab itu, sektor ini memegang peran yang sangat penting ke depannya, yang sangat strategis,” katanya.

Penting

Pekerja di perkebunan kelapa sawit sedang memanen buah sawit, untuk diproses lebih lanjut dikirim ke pabrik kelapa sawit, Kalimantan Timur, 13 Maret 2019.

Dengan data sensus pertanian yang sangat penting, biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pendataan dinilai Jokowi masih sebanding dengan dampak dari hasil sensus tersebut, yakni sekitar Rp3 triliun. “Bagaimana saya bisa memutuskan sebuah kebijakan, kalau datanya ndak akurat, yang paling ter-update, terkini?” ujarnya.

Untuk itu, ia mendukung pelaksanaan sensus pertanian tahun 2023, agar bisa menghasilkan data terkini, akurat, dan terpercaya. Sensus pertanian ini nantinya mencakup data-data di sektor perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

“Saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini, yang dilaksanakan mulai 1 Juni-31 Juli, artinya dua bulan, harus selesai, setelah itu kita mendapatkan sebuah data yang akurat dan berkualitas,” kata Jokowi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024