Jokowi: SPAM Harus Dapat Antisipasi Kebutuhan Air Bersih di Tanimbar

SPAM Wermomolin akan topang pengembangan blok Masela.

Jokowi: SPAM Harus Dapat Antisipasi Kebutuhan Air Bersih di Tanimbar
Presiden Jokowi mengunjungi SPAM Weymomolin, Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9). (dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan keberadaan SPAM harus dapat mengantisipasi peningkatan kebutuhan air bersih, khususnya untuk minum masyarakat Kepulauan Tanimbar. Pernyataan tersebut diungkapkan saat meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Wermomolin, Tanimbar Selatan, yang kini menjadi salah satu penunjang pengembangan Blok Masela.

“Kita harus mengantisipasi adanya pengembangan Blok Masela karena akan memberikan dampak kepada peningkatan tenaga kerja dan juga kebutuhan air minum,” ujarnya dikutip dari laman Setpres, Jumat (2/9).

SPAM Wermomolin dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia di Provinsi Maluku. Optimalisasi ini meliputi dua sistem yang bersumber dari mata air Wermomolin dan Bomaki melalui pembangunan intake dan jaringan perpipaan untuk melayani 5.000 sambungan rumah (SR) atau sekitar 80 persen dari warga Saumlaki.

Pembangunan bendungan

Presiden dan Ibu Iriana Jokowi mengunjungi Pasar Olilit, di Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat (2/9). (dok. Setkab)

Staf ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan untuk mengatasi adanya kenaikan permintaan air minum, sumber mata air saja takkan cukup.

Untuk itu, Kementerian PUPR telah menyiapkan rencana teknis untuk membangun bendungan di Kepulauan Tanimbar.

Pemerintah terus dorong Blok Masela

Salah satu kilang minyak di Blok Masela. (petroenergy)

Terkait Blok Masela, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan terus mendorong optimalisasi potensi cadangan minyak 9,7 miliar barel yang terkubur di sana.

“Yang mendapatkan keuntungan besar nanti kalau Blok Masela jalan adalah di Kepulauan Tanimbar, di Saumlaki. Itu akan baik untuk perputaran uang di daerah, untuk PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan juga Provinsi Maluku. Tapi memang terus akan kita dorong agar segera dimulai,” ujar Joko Widodo.

Ia mengatakan bahwa mitra yang sebelumnya akan mengoperasikan Blok Masela adalah Shell, perusahaan migas yang bermarkas di Inggris. “Tetapi karena saat itu harganya rendah, sehingga ada satu yang mundur, sehingga ini pengerjaannya juga ikut mundur,” katanya.

Potensi ikan Tanimbar diserap masyarakat lokal

Presiden Jokowi saat menyampaikan keterangan pers di Kepulauan tanimbar, Maluku. (dok. Setjkab). (

Menanggapi Kepulauan Tanimbar yang masuk dalam dua wilayah pengelolaan perikanan (WPP), namun tak masuk lumbung strategis nasional, Presiden Jokowi mengatakan pengelompokan ke dalam wilayah perikanan dapat dilakukan apabila potensi produksi sudah mencukupi.

“Tidak harus itu ekspor. Tidak, asal konsumsi masyarakat bisa lebih baik, karena juga menyangkut gizi anak-anak di daerah. Jangan semuanya di ekspor. Tidak semuanya harus masuk dalam wilayah penangkapan ikan, tidak harus seperti itu,” ujar Jokowi.

Related Topics

JokowiSPAMAir Bersih

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya