Jakarta, FORTUNE – Belum genap sebulan berlalu dari tabrakan Commuterline Bandung Raya dengan Kereta Api (KA) Turangga pada (5/1), insiden Kecelakaan Kereta kembali terjadi yang melibatkan KA Pandalungan yang anjlok di Stasiun Tanggulangin, Sidoarjo, pada Minggu (14/1).
Berdasarkan data PT KAI Daop 8 Surabaya per Minggu (14/1) pukul 17.00, sebanyak 933 penumpang telah membatalkan tiket perjalanan KA, akibat anjloknya KA Pandalungan. “Para calon pelanggan yang mengalami dampak gangguan operasional ini telah diberitahukan adanya perubahan pola operasi tersebut melalui whatsapp blast,” ujar Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, dalam keterangan, Minggu (14/1).
Berkaca pada dua peristiwa kecelakaan kereta api terakhir, dalam kurun tiga tahun terakhir ada cukup banyak kecelakaan yang terjadi. Mengutip data dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, berikut ini adalah sejumlah statistik data kecelakaan kereta api yang terjadi dalam kurun waktu 2020-sementer pertama 2023.
Statistik
Menurut data dari DJKA, jumlah kecelakaan KA pada 2020 mencapai 18 kecelakaan. Namun, pad tahun berikutnya atau pada 2021 angka kecelakaan mengalami penurunan atau hanya terjadi 13 kecelakaan. Pun, pada 2022 di mana total ada 13 kecelakaan, dan semester pertama 2023 yang mencapai 8 kecelakaan.
Diketahui, sebagian besar kecelakaan yang terjadi adalah akibat kasus anjlok yang mencapai 44 kasus sejak 2020-semester pertama 2023, dengan kasus terbanyak di tahun 2020 yang mencapai 17, selain kasus terbakar, terguling, hingga tabrakan KA dengan KA lainnya. Hal ini sejalan dengan sebab terjadinya kecelakaan, yang sebagian besar disebabkan oleh faktor sarana dan prasarana, di samping faktor sumber daya manusia (SDM) operasional dan faktor eksternal lainnya.
Data juga menunjukkan, tidak adanya korban jiwa selama 2020 hingga semester 1/2023. Kendati demikian, memasuki 2024, kecelakaan KA yang cukup besar sudah terjadi dua kali. Kecelakaan kereta yang terjadi pada 5 Januari 2024 bahkan telah menimbulkan 4 korban jiwa akibat jadian nahas tersebut.
Kasus kecelakaan lain
Sejumlah kecelakaan yang melibatkan KA dengan kendaraan lain banyak terjadi dan menyebabkan korban jiwa. Berikut ini adalah catatan beberapa peristiwa tersebut:
- 13 Desember 2020: Kereta Api Brantas menabrak sebuah mobil patroli polisi milik Polsek Kalijambe yang berisi 2 Anggota Polisi dan 1 TNI dari Koramil Kalijambe di perlintasan tanpa palang pintu Dukuh Siboto RT 11/02, Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen, menjelang Stasiun Kalioso. Sebanyak 3 aparat di mobil patrol tersebut pun tewas.
- 4 Desember 2021: Kereta Api Sri Lelawangsa menabrak sebuah angkot di perlintasan Jalan Sekip, Medan. Kejadian ini mengakibatkan 5 orang tewas dan 4 orang lainnya luka-luka.
- 27 Februari 2022: Kereta api Dhoho relasi Blitar–Kertosono menabrak bus Harapan Jaya di perlintasan tanpa palang pintu di petak antara Tulungagung-Ngujang, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur. Akibat kejadian ini, 6 penumpang tewas dan 14 lainnya mengalami luka-luka.
- 26 Juli 2022: Kereta api Lokal Merak tujuan Rangkasbitung menabrak ‘odong-odong’ di perlintasan tanpa palang pintu dekat eks Halte Silebu, Kragilan, Serang, Banten. Akibat kejadian ini, sebanyak 9 penumpang odong-odong tewas dan 24 lainnya pun luka-luka.
- 18 April 2023: Kereta api Jayabaya relasi Pasar Senen–Surabaya Pasarturi–Malang menabrak sebuah sedan bernomor polisi S 1649 PK di petak antara Surabayan–Lamongan di Lamongan Kota, Lamongan, Jawa Timur. Kejadian ini menewaskan 2 orang.
- 18 Juli 2023: Kereta Api Sribilah relasi Rantau Prapat–Medan menabrak sebuah mobil di jalan Marah Rusli, Kisaran, Asahan, Sumatera Utara, petak antara Hengelo-Kisaran. Akibat kejadian ini, satu orang meninggal dan satu korban lainnya kritis.