Jakarta, FORTUNE – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris, berpeluang menjadi calon alternatif Presiden AS, bila Joe Biden memutuskan mengundurkan diri dari pencalonannya.
Dilansir dari Reuters, sejumlah anggota dalam tim kampanye Joe Biden, mengungkapkan kemungkinan ini, menyusul performa buruk Biden dalam debat melawan Capres dari Partai Republik, Donald Trump. Bahkan, beberapa tokoh dari Partai Demokrat telah mengajukan alternatif pengganti selain Harris, seperti Gavin Newsom dari California, Gretchen Whitmer dari Michigan, dan Josh Shapiro dari Pennsylvania.
Donna Brazile, mantan ketua sementara Komite Nasional Partai Demokrat, mengatakan orang yang akan turun tangan, jika Biden memutuskan untuk tidak mencalonkan diri, adalah Harris. “Orang-orang mungkin memimpikan pahlawan super lain, tapi ada prosesnya dan terakhir kali saya memeriksanya, itu adalah pasangan Biden-Harris, dia (Harris) adalah kandidat nomor dua,” kata Brazile seperti dikutip Reuters, Kamis (4/7).
Sementara, para pembantu Harris menolak berkomentar mengenai calon Demokrat yang tidak menyertakan Biden dan Harris. “Wakil Presiden Harris berharap dapat menjalani masa jabatan kedua bersama Presiden Joe Biden,” demikian pernyataan dari mereka.
Keraguan pada Harris
Meski dukungan pada Harris cukup besar dari internal Partai Demokrat, bahkan jajak pendapat terbaru menunjukkan, Harris memiliki peluang yang sama dengan Biden, meski tak sedikit juga yang menyangsikan kemampuan Harris mengalahkan Trump dalam proses menuju kursi utama di pemerintahan AS.
Menurut Reuters, Amerika Serikat tidak pernah memilih presiden perempuan, dan Harris menghabiskan sebagian besar waktunya sebagai wakil presiden berjuang untuk menonjolkan dirinya dalam peran yang menurut definisinya adalah peran pendukung.
Kampanye Biden telah mengumpulkan 3.894 delegasi setelah pemilihan pendahuluan di tingkat negara bagian, sehingga hanya menyisakan beberapa lusin delegasi ‘tidak terikat’ yang masih unggul. Mereka diperkirakan akan secara resmi mencalonkan Biden akhir bulan ini dalam pertemuan virtual, menjelang konvensi pencalonan Partai Demokrat pada Agustus mendatang.
“Semua delegasi bukan hanya delegasi Joe Biden, mereka adalah delegasi Kamala Harris,” Michael Trujillo, ahli strategi Partai Demokrat dari California, seraya menambahkan “Dia (Biden) akan mendapat delegasi dan dukungan yang cukup besar di seluruh 50 negara bagian pada hari pertama,” katanya.
Biden tetap maju
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Biden menegaskan akan tetap ikut dalam pemilihan presiden tahun 2024. “Saya tetap mencalonkan diri,” katanya kepada para staf kampanyenya, Rabu (3/7), sembari meyakinkan para petinggi Partai Demokrat di Capitol Hill.
Stephanie Cutter, wakil manajer kampanye mantan Presiden Barack Obama, yang perusahaannya terikat kontrak untuk memproduksi Konvensi Nasional Partai Demokrat pada Agustus, mengatakan Presiden Biden tetap menjadi calon Presiden AS.
“Bagi mereka yang menginginkan semacam pertarungan antar partai, berhati-hatilah dengan apa yang Anda inginkan karena hal itu akan menjamin kemenangan Trump,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Seperti diketahui, survei Wall Street Journal menunjukkan Trump mengalahkan Biden dengan selisih 48 persen berbanding 42 persen. Sementara, jajak pendapat New York Times/Siena menunjukkan keunggulan Trump atas Biden melebar tiga poin menjadi 49 persen berbanding 43 persen.