Jakarta, FORTUNE – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa progres pembangunan Bandara Nusantara di Ibu Kota Nusantara (Bandara IKN) sudah mencapai tahap kalibrasi dan ditargetkan rampung pada akhir 2024.
Menhub mengatakan bahwa penerbangan misi kalibrasi dilakukan pada Selasa (10/9) adalah tindak lanjut verifikasi yang dilakukan 8-9 September 2024. “Kalibrasi bandara dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan, serta untuk memastikan pengoperasian peralatan pendukung transportasi udara berjalan dengan benar dan akurat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (10/9).
Kalibrasi adalah tahap awal dari assesment suatu bandara, yang akan dilanjutkan dengan sejumlah assessment lain yang terkait keselamatan dan keamanan penerbangan. Selain itu, kalibrasi juga dilaksanakan terhadap peralatan bantu pendaratan.
Penerbangan validasi prosedur terbang dengan Perfomance Base Navigation (PBN) juga dilakukan bersama proses lainnya, sebelum Kemenhub akhirnya mengeluarkan rekomendasi.
“Dalam misi penerbangan kali ini, digunakan pesawat jenis King Air 350i yang dimiliki Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan,” kata Budi Karya. “Setelah proses kalibrasi selesai, bandara dapat digunakan untuk kunjungan kerja Presiden pekan ini.”
Progres
Menhub mengatakan, progres pembangunan Bandara Nusantara sudah cukup signifikan. Runway yang tersedia sekarang sudah mencapai 1.975 meter dan dalam waktu dekat segera mencapai 2.200x30 meter, sedangkan pembangunan terminal VVIP sudah mencapai lebih dari 90 persen, dan terminal VIP telah rampung hampir 80 persen.
Jalan akses utama bandara yang menunjang akses dari dan menuju bandara sendiri sudah selesai 100 persen. Sementara, fasilitas penunjang berupa tower ATC, gedung administrasi dan operasional serta Gedung PKP-PK juga terus dikebut pembangunannya.
"Hingga saat ini pembangunannya berjalan baik. Kendala masih pada kondisi cuaca yang tidak menentu dan agak melambatkan pekerjaan, tetapi semua masih on track," kata Budi Karya.
Penentuan status
Kemenhub berencana mengintegrasikan pengelolaan bandara IKN dan Sepinggan di Balikpapan, dan menunjuk InJourney Airports bersama perusahaan asing untuk rencana tersebut.
Budi membuka peluang memberlakukan status bandara internasional hanya untuk Bandara Nusantara karena panjang runway mencapai 3.000 meter nantinya. "Di Balikpapan yang 2.400 juga tidak perlu diperpanjang, dan pusat haji dan umrah di Kalimantan bisa di situ," katanya, Senin (9/9).
Soal penentuan status antara Bandara Nusantara dan Sepinggan, Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports), Faik Fahmi, mengusulkan mekanisme pengelolaan Bandara IKN dan Bandara Sepinggan nantinya bisa menggunakan konsep Multi-Airport System (MAS). Ini dilakukan untuk memastikan kedua bandara tidak akan menggerus trafik penerbangan maupun penumpang.
“Yang penting pengelolaannya satu sama, jadi kita atur, tidak ada masalah,” ujarnya.