Jakarta, FORTUNE – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan sejumlah platform telemedisin menyediakan sejumlah layanan konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat gratis bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Langkah ini dilakukan untuk memastikan masyarakat mendapat penanganan yang baik meskipun dari rumah.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kenaikan transmisi Omicron akan jauh lebih tinggi daripada delta, tetapi yang dirawat lebih sedikit. "Sehingga strategi layanan dari Kemenkes dari yang sebelumnya ke RS sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak yang terinfeksi namun tidak perlu ke RS,'' kata Budi dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di kantor Presiden (10/1).
Ada pun 17 platform telemedisin yang bekerja sama dengan pemerintah, yaitu Alodokter, Getwell, Good Doctor, Grabhealth, Halodoc, KlikDokter, KlinikGo, Link Sehat, Milvik Dokter, ProSehat, SehatQ, YesDok, Aido Health, Homecare24, Lekasehat, mDoc, Trustmedis, dan Vascular.
Dengan mekanisme ini, pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri di rumah dengan diberikan suplemen vitamin maupun obat terapi tambahan yang telah diizinkan penggunaannya oleh pemerintah.
Pasien Omicron umumnya bergejala ringan
Dari total 414 kasus terkonfirmasi Omicron per Sabtu (8/1), Budi mengatakan 99 persen bergejala ringan, bahkan tanpa gejala. Sementara yang masuk kategori sedang atau butuh perawatan oksigen hanya dua orang, lelaki berusia 58 tahun dan 47 tahun. Keduanya pun dilaporkan punya penyakit penyerta (komorbid) dan kini telah dinyatakan sembuh.
''Dari 414 orang yang dirawat, 114 orang (26 persen) sudah sembuh termasuk yang 2 orang tadi yang masuk kategori sedang dan butuh perawatan oksigen,'' kata Menkes.
Dengan hasil pengamatan gejala ringan dan tidak bergejala ini, menurut Budi Gunadi, pasien konfirmasi Omicron tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Oleh karenanya, kerja sama dengan sejumlah platform telemedisin akan sangat membantu untuk menjalankan pengobatan dan pemantauan para pasien secara daring.
Rekomendasi obat Covid-19
Kemenkes juga akan melakukan penyesuaian melalui rekomendasi perubahan peraturan penatalaksanaan pasien Covid-19 termasuk menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Paxlovid untuk terapi pasien Covid-19 gejala ringan.
Dari hasil penelitian, kedua jenis obat tersebut telah diuji coba ke pasien Covid-19 dan terbukti aman. Keduanya juga telah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat Amerika Serikat (FDA).
Saat ini Molnupiravir juga sudah mendapatkan EUA dari BPOM dan akan segera digunakan. Sementara Paxlovid sedang dalam proses mendapatkan EUA dari Badan POM.
Vaksinasi terus digencarkan
Seiring dengan upaya penerapan pengobatan, pencegahan melalui vaksinasi pun terus digencarkan terutama bagi daerah yang cakupan vaksinasi dosis pertamanya belum mencapai 70 persen suntikan, seperti Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Menteri Budi menyampaikan bahwa semakin cepat vaksinasi semakin cepat pula kekebalan tubuh terbentuk. Dengan demikian, masyarakat bisa terlindungi dari ancaman penularan Covid-19 dan gelombang kenaikan kasus akibat Omicron bisa cepat dikendalikan.
“Jangan panik, kita sudah menyiapkan diri dengan baik. Pengalaman menunjukkan walaupun naiknya cepat, tapi gelombang Omicron ini turunnya juga cepat. Yang penting jaga prokes, disiplin melakukan surveilans dan percepat vaksinasi bagi yang belum dapat vaksinasi,” tutur Menkes.