Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memngutakan standar CHSE (Cleanliness, Healthy, Safety, Environment) demi menghadapi pergerakan wisatawan pada masa libur akhir tahun (Natal dan Tahun Baru/Nataru) 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengungkapkan langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi prosedur dan evaluasi kondisi destinasi wisata serta sentra ekonomi kreatif.
Kemenparekraf dan Tim Manajemen Krisis juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait dan pengelola pariwisata untuk mengantisipasi perubahan cuaca yang cepat, termasuk kemungkinan terjadinya bencana alam.
“Di destinasi-destinasi harus menyediakan keselamatan tambahan untuk wisata air seperti pelampung atau alat penyelamat, dan juga peta yang jelas kepada para pengunjung untuk rute evakuasi,” kata Sandiaga dalam acara weekly press briefing, Senin (28/11).
Kemenparekraf akan menerbitkan surat edaran dan imbauan bagi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi dan Kabupaten/Kota. “Kita akan memastikan bahwa destinasi yang akan dikunjungi melakukan pengecekan prosedur, pengecekan infrastruktur, memastikan bahwa aman, nyaman dan menyenangkan dalam bingkai CHSE,” ujarnya.
Pergerakan wisatawan
Sandiaga memproyeksikan, akan ada 200 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) pada masa Libur Nataru 2023/2024. Sementara pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) juga diperkirakan naik signifikan.
“Target kami, bisa mencapai total untuk satu tahun antara 10 sampai 11 juta. Kita berharap tembus 11 juta (wisatawan mancanegara),” ujarnya.
Estimasi 200 juta pergerakan wisnus ini, meningkat dua kali lipat dari yang diperkirakan Menteri Perhubungan, sebesar 107 juta pergerakan. Sandi meyakini lebih banyak karena begitu wisnus sampai di satu daerah, mereka tidak berhenti di satu destinasi, tapi juga berkunjung ke destinasi lainnya.
Sedangkan, menurut performansi indikator kinerja utama (IKU), target perolehan kunjungan wisman yang harus dicapai oleh Kemenparekraf sebesar 6-8,5 juta pada 2023, sudah berhasil dicapai pada September 2023. Alhasil, tidak menutup kemungkinan target tersebut akan dinaikkan.