Kemenparekraf Sebut Tourism Fund yang Ideal Bersumber Dari APBN

Kebijakan sumber tourism fund harus melalui kajian matang.

Kemenparekraf Sebut Tourism Fund yang Ideal Bersumber Dari APBN
Desa Penglipuran, Bali. Shutterstock/Godila
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan dana pariwisata (Tourism Fund) adalah idealnya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, mengatakan, mekanisme ini sudah banyak dilakukan negara lain. Dengan demikian, ia mengimbau masyarakat tidak khawatir pada rencana penambahan biaya sebesar US$2-3 ke tiket pesawat untuk tourism fund. “Bahasan menambah sekian dolar ke tiket itu, saya pikir masih wacana, masih belum di-follow up lebih lanjut,” katanya di kantor Kemenparekraf, Senin (29/4).

Nia menyatakan, proses pembahasan kebijakan tersebut pun masih panjang. "Jika seandainya jadi pun, semua kebijakan yang keluar dalam bentuk Peraturan Presiden selalu harus ada kajian, juga pembahasan antar kementerian yang melibatkan beberapa kementerian, artinya masih perlu waktu dan juga harus ada lagi harmonisasi,” ujarnya.

Apalagi, keputusan kenaikan harga di sektor pariwisata merupakan isu sensitif, karena masyarakat baru mau bayar jika mengetahui kesesuain antara apa yang akan didapatkan dengan uang yang mereka keluarkan. “Sekarang itu yang dicari itu adalah pengalamannya,” katanya. “Ini yang mesti kita kaji betul dan harus kita komunikasikan.”

Tidak perlu khawatir

Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno turut menanggapi peroalan sumber dana tourism fund. Menurutnya, masih terdapat banyak opsi yang bisa digunakan. "Bukan semata-mata diputuskan melalui tiket pesawat, tapi bisa juga dana pemerintah, melalui pemungutan yang berbasis digitalisasi dan lain sebagainya,” katanya.

Ia memastikan bahwa pemerintah tidak akan membebani masyarakat dengan kenaikan harga tiket pesawat. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan wacana tourism fund yang dari tiket pesawat.

Rencana Kemenkomarves

Sebelumnya, Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa penambahan harga tiket pesawat untuk jadi bagian dari iuran dana pariwisata, adalah hal yang lumrah. “Kalau orang traveling, kasih US$2-US$3 tambahan ke tiket, di mana-mana orang juga melakukan itu,” katanya.

Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenkomarves, Odo RM. Manuhutu, mengakui saat ini pihaknya tengah melakukan penyusunan rancangan peraturan tentang tourism fund. "Rancangan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem pariwisata berkualitas berlandaskan pada empat pilar yaitu daya saing infrastruktur dasar, pengelolaan pariwisata berkelanjutan, keunikan destinasi, dan layanan pariwisata bernilai tinggi," ujarnya.

Kajian ini menurutnya telah mempertimbangkan berbagai faktor, seperti dampak ekonomi dan sosial. Selain itu, kajian turut mempertimbangkan upaya untuk mendukung peningkatan target pergerakan wisatawan nusantara.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya