Kemenparekraf Bidik 44 Ribu Wisman Hong Kong Datang ke Indonesia

Hong Kong memiliki GDP per kapita yang mencapai US$54,080.

Kemenparekraf Bidik 44 Ribu Wisman Hong Kong Datang ke Indonesia
Ilustrasi geding pencakar langkit ddi Hong Kong/Dok. Pixabay/Carloyuen
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyasar Hong Kong sebagai pasar potensial bagi sektor pariwisata Indonesia, dengan target mencapai 44 ribu lebih kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) pada 2024.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, mengatakan bahwa pasar Hong Kong dipilih karena sejumlah alasan, seperti Gross Domestic Product (GDP) per kapita yang tinggi.

“Menurut data IMF 2024, Hong Kong menempati peringkat 12 world wide dengan nilai US$54,080–atau sekitar Rp879,41 juta (kurs Rp16.261,30 per dolar AS),” katanya kepada Fortune Indonesia, Senin (29/4).

Menurutnya, wisman asal Hong Kong memiliki rerata pengeluaran 10.000 dolar Hong Kong atau sekitar Rp20,78 juta per perjalanan dengan durasi enam hari. Selain itu, Average Spending Per Arrival (ASPA) Wisman Hong Kong ke Indonesia pada tahun 2022 mencapai US$1.265,81 (Rp20,58 juta), hampir menyaingi ASPA wisman Australia yang mencapai US$1.407,59 (Rp22,89 juta).

Sempat turun

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini. (dok. Menpan.go.id)

Berdasarkan angka kunjungan, saat pandemi Covid-19, wisman Hong Kong menurun drastis. “Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisman Hong Kong mencapai 50.324 dan hampir menyamai kunjungan wisman Vietnam di angka 96.024. Sementara pada tahun 2023, wisman Hong Kong (hanya) mencapai 13,885 kunjungan atau sekitar 27.5 persen dari angka pre-pandemi,” ujarnya.

Oleh karena itu, perlu dilalakukan sejumlah cara untuk kembali menarik wisman negara itu, seperti dengan menggencarkan promosi. Apalagi, Hong Kong merupakan salah satu hub wisman asal Cina yang melakukan business leisure travel ke Indonesia.

“Hong Kong juga sangat potensial untuk menjangkau dan mentargetkan Quality Tourism, Luxury/Ultra Luxury, dan MICE, karena merupakan salah satu pusat keuangan yang memimpin di Asia,” kata Made Ayu.

Target

Misi penjualan Wonderful Indonesia di Hong Kong, pada Rabu (24/4). (dok. Kemenparekraf)

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Sahuddin Uno, target wisman asal Hong Kong yang berkisar dari 29.682-44.676 kunjungan ini ditujukan khususnya untuk penguatan ‘Wonderful Indonesia’, termasuk 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) sebagai destinasi bleisure, wellness experience, deep and meaningful, dan set-jetting.

Hingga Februari 2024, wisman Hong Kong yang ke Indonesia terus meningkat mencapai 3.125 wisman. "Tujuan kami adalah setelah mengunjungi Bali, wisatawan asal Hong Kong akan memperpanjang masa tinggalnya dengan melanjutkan perjalanan ke destinasi lain untuk mendapatkan pengalaman indah di Indonesia," kata Sandiaga. 

Menurut Sandiaga, Indonesia memiliki banyak potensi wisata yang bisa ditawarkan bagi pasar Hong Kong. Selain Bali yang baru mendapat predikat 'Pulau Terbaik di Asia: Readers Choice' Awards 2023' versi Conde Nast Traveler, Indonesia juga sedang mengembangkan lima DPSP lain, seperti  Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya