Kemenparekraf Dorong UMKM Warteg Naik Kelas, Rambah ke Pasar Global

Uji petik diperlukan untuk memilih UMKM warteg terbaik.

Kemenparekraf  Dorong UMKM Warteg Naik Kelas, Rambah ke Pasar Global
Ilustrasi Warteg Kharisma Bahari/Dok. franchiseglobal
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong keberadaan Warung Tegal (Warteg) semakin eksisis hingga merambah pasar global guna membangkitkan ekonomi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan  beberapa Upaya tengah dilakukan Kemenparekraf, seperti program Spice Up The World. “Warteg ini akan kami ikut sertakan pada kegiatan ke luar negeri. Harapannya pada kunjungan berikutnya warteg ini bisa dibuka di New York, Jerman, dan banyak juga permintaan di Timur Tengah ini yang akan kita fasilitasi, karena Tegal jni punya semangat wirausaha yang tinggi,” ujarnya seperti dikutip dari laman Kemenparekraf, Senin (12/6).

Hal ini merupakan bagian upaya pemerintah dalam penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas pada tahun 2024. Dengan terbukanya peluang untuk masuk dalam pasar global, maka Warteg bisa makin dikenal luas dan membawa kemaslahatan bagi tenaga kerja asal Indonesia.

Sebelumnya, Sandiaga menyampaikan bahwa Spice Up The World merupakan program unggulan pemerintah Indonesia untuk menguatkan kapasitas usaha restoran Indonesia di mancanegara. "Lewat program ini potensi kuliner Indonesia yang beraneka ragam akan kami promosikan semaksimal mungkin agar kuliner Indonesia bisa semakin mendunia serta membangkitkan ekonomi dan juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat kita," katanya.

Uji petik

Menteri Sandiaga Uno di Tegal. (dok. Kemenparekraf)

Gagasan membawa Wareg mendunia bakal dilanjutkan dengan uji petik PMK3I (Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif), pada sektor unggulan daerah yang terpilih dan berkembang, untuk bisa mengikuti program akselerasi. Dengan demikian, ekonomi kreatif Indonesia akan semakin kuat dan berkontribusi besar pada penerimaan negara.

“Kota Tegal bisa segera melakukan uji petik agar memiliki subsektor ekonomi kreatif unggulan dan subsektor penopang. Para pelaku UMKM di Tegal harus terus termotivasi untuk meningkatkan omzet dari usahanya. Mulai dari yang jamu, juga usaha-usaha kuliner termasuk warteg hingga makanan olahan laut,” ujarnya. 

Spice Up The World

Spice Up The World. (dok. Kemenparekraf)

Sementara, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani menjelaskan Indonesia Spice Up The World merupakan program kolaboratif antar stakeholder untuk mempromosikan kuliner Indonesia guna mencapai nilai ekspor sebesar US$2 miliar.

"Hal ini sesuai dengan tagline Menparekraf untuk mewujudkan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, serta berorientasi pada pemulihan perekonomian Indonesia untuk memasuki tatanan ekonomi baru yaitu ekonomi berbasis digital," ujarn Rizki.

Kemenparekraf, kata Rizki, akan memfasilitasi para pelaku usaha restoran Indonesia dan melakukan pendampingan yang terstruktur dan masif. Hal ini dilakukan agar usaha para pelaku restoran tersebut bisa berkembang dan siap mendapatkan pembiayaan dari calon Investor. Selain itu, kapasitas ekspor bagi pelaku usaha bumbu dan rempah Indonesia bisa mekin meningkat.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya