Kementan Siapkan 6 Provinsi Penyangga Utama Pasokan Pangan

Hal ini dilakukan dalam rangka antispasi datangnya El Nino.

Kementan Siapkan 6 Provinsi Penyangga Utama Pasokan Pangan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pertanian telah mempersiapkan enam Provinsi untuk dijadikan sebagai penyangga utama pasokan pangan nasional. Hal ini guna mengantisipasi masuknya periode puncak El Nino yang diperkirakan akan terjadi pada Agustus-September 2023.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keenam Provinsi tersebut adalah Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sulawesi Selayan, dan Lampung. “Saya minta Jawa Barat maksimal mendukung dan bersama-sama bekerja dalam menjabarkan perintah bapak Presiden dalam menghadapi El Nino,” katanya seperti dikutip dari Antara News, jumat (21/7).

Untuk mengoptimalkan produksi pangan dan mengantisipasi kekeringan panjang, maka Jawa Barat akan melaksanakan Gerakan Percepatan Tanam (Gertam). Setiap Kabupaten akan melaksanakannya di lahan minimal 1.000 hektare.

Meski terdapat enam provinsi yang dijadikan penyangga pasokan pangan, namun kerja sama juga harus dilaksanakan mulai dari tingkat Kabupaten. “Saya optimistis kita bisa menjaga pangan lebih dari 280 juta jiwa masyarakat Indonesia secara baik, kita bisa bersama-sama melewati ini,” ujar Menteri Syahrul.

Pemetaan di daerah

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp

Sementara itu, untuk memaksimalkan pengendalian persebaran pangan di seluruh wilayah Indonesia, pemerintah sudah mulai memetakan wilayah di masing-masing provinsi, dengan simbol warna, merah, kuning, dan hijau.

“Untuk daerah yang hijau, yang airnya masih lebih dari cukup, harus kita dukung maksimal di situ. Untuk daerah kuning, yang airnya cukup, akan kita intervensi melalui irigasi, mekanisasi, varietas unggul. Untuk daerah merah, pemerintah daerah dapat mendorong daerah ini menjadi lumbung-lumbung pangan,” kata Syahrul.

Ketersediaan pangan penting

Sejumlah pedagang menata sayur dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (2/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa ketersediaan pangan menjadi sangat penting untuk mengantisipasi dampak dari fenomena El Nino yang akan datang dalam waktu dekat.

Hal ini, mencakup strategi menjaga ketahanan pangan dan penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati 0 pada 2024. “Untuk inflasi, alhamdullilah, inflasi kita di angka 3,5 persen,” kata Airlangga, Kamis (20/7).

Meski begitu, fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih berada di posisi yang kuat dan menjadi modal baik dalam menghadapi datangnya El Nino serta kondisi ekonomi global yang diprediksi melambat.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya