Gandeng Rusia, KKP Kerja Sama Sektor Perikanan

Rusia membutuhkan pasokan udang dan rumput laut.

Gandeng Rusia, KKP Kerja Sama Sektor Perikanan
Sekjen KKP, Antam Novambar dan Russian Federal Agency For Fisheries, Ilya Shestakov, di Saint Petersburg. (dok.KKP)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat  kerja sama perdagangan untuk produk perikanan dengan Rusia. Strategi ini untuk meningkatkan nilai ekspor perikanan Indonesia ke negara tersebut.

 “Indonesia memiliki komoditas perikanan unggulan yang dapat mengisi kebutuhan pasar perikanan Rusia seperti udang dan rumput laut,” ujar Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar, seperti dikutip dari keterangan di laman resmi KKP, Senin (26/9).

Menurut Antam, udang dan rumput laut adalah beberapa di antara sekian banyak komoditas unggulan kelautan Indonesia yang memiliki potensi besar untuk mendukung kinerja ekspor negara. Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia pun menjadi salah satu negara importir yang potensial untuk produk perikanan Indonesia.

Kunjungan ke unit pengolahan ikan

Kunjungan delegasi KKP Indonesia, ke salah satu unit pengolahan ikan di Rusia. (dok. KKP)

Untuk makin mengoptimalkan penguatan kerja sama perdagangan ini, delegasi Indonesia pun menyempatkan untuk berkunjung ke salah satu unit pengolahan ikan, yang memproduksi olehan ikan dan rumput laut.

Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, berharap kunjungan tersebut akan semakin memperjelas potensi kerja sama yang bisa terbangun dengan pihak Rusia. “Kami akan fasilitasi penjajakan peluang ekspor produk perikanan Indonesia yang dibutuhkan oleh industri perikanan Rusia,” katanya.

Teknologi pengawasan perikanan

Puluhan perahu nelayan bersandar di sungai kawasan Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (6/9). (ANTARAFOTO/Umarul Faruq)

Russian Federal Agency For Fisheries, Ilya Shestakov, mengungkapkan potensi dukungan yang bisa diberikan Rusia untuk Indonesia, salah satunya teknologi satelit pengawasan kapal penangkap ikan, yang akan sangat berguna bagi sektor perikanan dan kelautan di Indonesia.

Sekjen KKP menyampaikan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti penawaran tersebut. “Kami dapat jajaki kerja sama lebih lanjut terkait alih teknologi pengembangan satelit pengawasan karena sangat dibutuhkan dalam menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota,” ujarnya.

Nilai perdagangan terus meningkat

Pekerja menata ikan tuna di dalam truk di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (10/8). (ANTARAFOTO/Budi Candra Setya)

Nilai perdagangan produk perikanan Indonesia di pasar global meningkat. Menurut data Rabobank Market Research, perdagangan sektor perikanan Indonesia di dunia mencapai angka US$164 miliar pada 2021, meningkat dari pencapaian di tahun 2020 pada angka US$152 miliar.

Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Dirjen PDSPKP), Erwin Dwiyana, mengatakan bahwa hal ini menjadi bagian dari penerapan ekonomi biru yang terus ditingkatkan pemerintah Indonesia. “Udang menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Profil pasar ekspor kita, sejauh ini Amerika Serikat masih menjadi pasar utama dengan nilai ekspor terus meningkat,” katanya.

Related Topics

KKPRusiaPerikanan

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya