Jakarta, FORTUNE – Perkembangan teknologi dan arus informasi yang cepat menyebabkan pertumbuhan konten di bisnis media digital ikut berkembang pesat. Konten media pun bisa menjadi sebuah kekuatan yang mampu menggerakkan masyarakat–secara positif maupun negatif.
Pendiri dan CEO MD Entertainment, Manoj Punjabi, mengatakan konten di media sosial saat ini bisa dijadikan cara untuk melakukan kejahatan, seperti penipuan, perdagangan manusia, hingga perbudakan modern. Meski di sisi lain, masih terdapat dampak postifnya seperti sebagai sarana untuk menyebarkan informasi, mengedukasi, bahkan menggerakkan masyarakat untuk melakukan berbagai hal positif lain.
“Alih-alih informasi seperti berita, konten yang baik akan lebih efektif untuk membuat perubahan di tengah masyarakat. Jika kita menggurui masyarakat, mereka tidak akan mendengarkan, tapi kalau kita menghibur mereka dengan pesan yang positif, mereka tanpa sadar akan menerima pesan yang disampaikan dan mulai memikirkannya,” ujar Manoj dalam diksusi Government and Business Forum (GABF) Tech Forum 2023, di Sanur, Bali, Kamis (11/8).
Ubah pola pikir
Manoj menyadari bahwa film adalah salah satu media yang punya kekuatan besar untuk menghasilkan konten, yang secara tidak disadari mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat. “Masyarakat menyaksikan dengan seksama (konten dalam film) yang kami buat, dan tanpa bermaksud untuk mempengaruhi, justru banyak tren yang terjadi, seperti pakaian hingga cara bicara masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, besarnya pengaruh dari konten yang dibuat dalam film, harus bisa digunakan untuk menyebarkan informasi maupun edukasi positif di tengah masyarakat.
“Namun, ini bukanlah usaha satu pihak saja, karena terkait dengan sebuah ekosistem atau industri yang juga harus berkembang, melainkan upaya menuju keputusan kolektif, seperti dari sektor bisnis swasta maupun pemerintah. Bila dilakukan, saya percaya pesan positif bisa efektif berdampak baik bagi masyarakat,” kata Manoj.
Story telling
Aktris, penyanyi, dan aktivis sosial, Cinta Laura Kiehl, mengtakan untuk menjamin efektivitas informasi tergantung pada caa penyampaian. Pemasaran yang dilakukan oleh para influencer misalnya, adalah contoh baik, bagaimana sebuah pesan dapat dikemas dalam sebuah story telling.
“Anak-anak muda sekarang dan di masa depan, banyak mencari kisah-kisah yang disampaikan dengan menarik. Jadi, sangat penting untuk tak hanya menyediakan sarana menyampaikan informasi penting, namun juga cara menyampaikannya. Kalau dalam waktu lima detik pertama informasi tidak disampaikan dengan menarik, maka masyarakat tidak akan memperhatikan kelanjutannya,” katanya.
Konten hiburan
Informasi positif bisa dimunculkan dalam berbagai bentuk media hiburan. “Melalui konten hiburan, kita bisa banyak bicara mengenai edukasi tentang hal-hal yang dianggap tabu, membicarakan agama yang bisa berdampingan dengan filosofi dan sains, kesetaraan gender, gangguan mental, dan banyak hal lainnya,” katanya.
Konten seperti musik, film, serial TV, bahkan konten di media sosial, bisa menjadi sarana yang kuat untuk menyebarkan banyak hal baik, mengubah paradigma, dan membuka pemikiran pada berbagai perkembangan global.
Menurut Cinta, generasi muda Indonesia, saat ini harus memiliki pola pikir kritis dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Untuk daerah-daerah perkotaan, ekonomi memang tumbuh, namun bangsa ini sering lupa pada masyarakat di wilayah terpencil yang belum mendapatkan akses cukup ke informasi. “Saya percaya, media (sosial) dan konten hiburan bisa jadi salah satu cara untuk mengedukasi serta menjadi inspirasi informasi positif bagi mereka,” ujarnya.