Jelang Pemilu 2024, Jokowi Berikan 4 Arahan kepada Bawaslu

Bawaslu diminta ciptakan pemilu berkualitas dan terpercaya.

Jelang Pemilu 2024, Jokowi Berikan 4 Arahan kepada Bawaslu
Presiden Jokowi membuka Konsolidasi Nasional Bawaslu RI, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (17/12). (dok. Setpres)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Memasuki tahun-tahun politik yang diperkirakan akan semakin memanas menjelang pemilihan umum (Pemilu) serentak pada 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), untuk fokus pada berbagai masalah dan pelanggaran yang mungkin terjadi.

Pengawasan ini diperlukan demi terciptanya pemilihan umum yang berkualitas dan  dipercaya pada 2024 mendatang. “Pengawasan Pemilu menempati posisi yang sangat sentral untuk membangun pemilu yang berkualitas, untuk membuat hasil pemilu dipercaya oleh rakyat kita,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Setkab, Senin (19/12).

Jokowi mengatakan, Pemilu dan Pilkada 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar dalam sejarah pemilu di Indonesia, dan mungkin terbesar di dunia karena dilaksanakan serentak dalam tahun yang sama.Maka, jika dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya, Pemilu 2024 akan ada pekerjaan berat menanti.

Berikut ini adalah empat arahan pentimg yang diminta Presiden Jokowi kepada Bawaslu menjelang Pemilu 2024.

1. Pemetaan masalah

Rapat pleno Rekapitulasi Nasional Hasil Verifikasi Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (14/12). (ANTARAFOTO/Aditya Pradana Putra)

Jokowi meminta Bawaslu untuk memetakan berbagai potensi masalah dan berbagai kemungkinan terjadinya pelanggaran. Ia meminta setiap persoalan diperhatikan secara mendetail dan antisipasinya.

"Lakukan perencanaan yang matang, siapkan langkah pencegahan, siapkan langkah-langkah mitigasi, siapkan langkah-langkah antisipasi. Jangan sampai ada kejadian kita baru pontang-panting,” katanya.

Jokowi meminta, pemetaan ini dilakukan oleh Bawaslu pada berbagai level, mulai dari pusat, Provinsi, hingga Kabupaten/Kota, bahkan Kecamatan. Dengan adanya pemetaan masalah ini, antisipasi dan penyelesaiannya pun akan lebih mudah.

2. Fokus pada pencegahan

Rapat pleno Rekapitulasi Nasional Hasil Verifikasi Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (14/12). (ANTARAFOTO/Aditya Pradana Putra)

Arahan kedua, Jokowi minta Bawaslu fokus pada upaya pencegahan. Jadi, Bawaslu sebaiknya tidak hanya bekerja pada saat terjadi pelanggaran, serta pasif menunggu datangnya aduan, melainkan sejak dini harus mengupayakan pencegahan terjadinya gesekan-gesekan yang menimbulkan benturan sosial di masyarakat.

“Gesekan sekecil apapun segera selesaikan saat itu juga, jangan tunggu membesar,” katanya.

Presiden berharap Bawaslu tidak hanya berhenti pada level pengawasan teknis pelaksanaan tahapan pemilu. Bawaslu juga harus punya indeks kerawanan pemilu. Salah satu faktor kerawanan pada pemilu dan pilkada, menurut Jokowi, adalah soal politik identitas, politik SARA, dan hoaks.

Untuk itu, Presiden mengingatkan agar Bawaslu berhati-hati mengenai hal tersebut dan harus segera memperingatkan pihak yang melakukan pelanggaran.

3. Bekerja cepat sesuai koridor hukum

Peserta penyadang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan untuk pemilu tahun 2024 di Halaman Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3). (ANTARAFOTO/Reno Esnir)

Jokowi meminta  Bawaslu bekerja dengan cepat, responsif, namun selalu berada dalam koridor hukum yang berlaku. Bawaslu juga diminta agar merespons dan menyelesaikan pengaduan dengan cepat, menindak dan menyelesaikan berbagai pelanggaran dengan tegas, memegang teguh integritas, dan melakukannya secara adil dan tidak memihak.

Meski begitu, presiden minta Bawaslu juga jangan sampai membuat pemilu jadi sepi, ingar bingar pemilu harus tetap bisa terasa. “Bawaslu harus tegas dalam menegakkan aturan, tidak boleh ragu, tapi juga jangan sampai Bawaslu malah menjadi badan pembuat was-was pemilu yang membuat was-was masyarakat untuk memilih peserta pemilu untuk bersosialisasi,” katanya.

4. Partisipasi masyarakat

KPU Jawa Barat memasang masker pada diorama tersebut sebagai edukasi dan sosialisasi dalam pelaksanaan pemilu mendatang apabila di Indonesia masih berada pada status pandemi Covid-19. (ANTARAFOTO/Novrian Arbi)

Arahan keempat atau yang terakhir, Bawaslu diminta melibatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya. Selain itu, penggencaran pendidikan politik, literasi, dan partisipasi ini penting demi pemilu yang berintegritas dan berkualitas.

“Partisipasi masyarakat ini salah satunya penting dalam mengatasi praktik politik uang, ini hati-hati banyak kejadian mengenai ini. Politik uang itu sudah menjadi penyakit di setiap pemilu, pasti ada … Libatkan masyarakat untuk memperkecil peluang terjadinya politik uang karena jika ini dibiarkan berlama-lama ini akan merusak demokrasi kita, demokrasi Indonesia,” kata Jokowi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina