Jakarta, FORTUNE – Fortune.com pernah melaporkan, Generasi milenial dan Gen Z di Cina, kini mulai menghindari gaya hidup boros dan konsumerisme. Gerakan sosial yang disebut sebagai frugal living ini kian meluas di tengah situasi global yang tidak menentu, dimulai sejak pandemi Covid-19. Lalu, apa sebenarnya frugal living itu?
Berdasarkan arti katanya, frugal memiliki arti hemat. Sehingga, frugal living secara sederhana dapat didefinisikan sebagai hidup berhemat. Situs wealthsimple.com menerangkan, frugal living sebagai sikap sadar akan pengeluaran keuangan dan fokus pada beberapa hal yang harus diprioritaskan.
Seseorang yang ingin hidup hemat harus memiliki tujuan utama. Jadi, mereka akan meninggalkan gaya hidup konsumtif dengan berbagai pemborosan, demi mengubah pengelolaan keuangan mereka demi mencapai tujuan hidup yang lebih sejahtera dan berkecukupan.
Frugal living di masa sulit
Frugal living bisa menjadi sebuah solusi di tengah situasi dunia yang tak pasti, sebut saja pandemi Covid-19, konflik Rusia-Ukraina, krisis energi, krisis pangan, hingga inflasi di berbagai negara, dan perkiraan terjadinya resesi global pada 2023.
Untuk itu, masyarakat perlu lebih waspada dalam mengelola keuangannya. Dengan demikian, frugal living dapat menjadi cara untuk menjalani hidup yang lebih tertata.
Sebagai contoh, bila sebelumnya kita memiliki gaya hidup yang cukup mahal, seperti sering berbelanja barang mewah, rutin nongkrong di kafe-kafe mahal, dan mengejar untuk menjadi yang pertama membeli produk elektronik terbaru, maka dengan frugal living semua ini harus berubah. Bukannya tak boleh menikmati berbagai materi tersebut, namun prioritas harus menjadi acuan utama dalam pengelolaan keuangan.
Manfaat
Alih-alih memboroskan uang demi hal-hal yang hanya diinginkan tanpa melihat kebutuhan, frugal living memberikan sebuah cara pandang baru dalam mengelola keuangan. Sehingga, alokasi keuangan kita pun bisa diarahkan untuk sesuatu yang lebih prioritas, seperti investasi reksa dana, modal bisnis, atau persiapan hari tua (rumah, kendaraan, biaya sekolah anak). Kemudian, sejumlah manfaat pun dapat kita wujudkan, antara lain:
- Lebih banyak uang untuk ditabung dan diinvestasikan
- Mempercepat proses menabung
- Pensiun dini
- Meraih kemandirian finansial
- Lebih sedikit tekanan finansial
Tips menjalani frugal living
Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk menjalani sebuah gaya hidup frugal living:
- Membuat rencana pengeluaran
Dimulai dari disiplin merencanakan berbagai pengeluaran keuangan yang akan kita lakukan, bisa membawa kita dalam kebiasaan berhemat. Pencatatan akan membuat kita mempelajari, apa saja konsumsi yang memang benar kita butuhkan, di samping beberapa hal bukan prioritas yang hanya kita inginkan. - Kebiasaan membeli barang bekas pakai
Barang bekas yang dimaksud bukan berarti tak layak pakai. Banyak sekali saat ini, kesempatan-kesempatan seperti garage sale atau pasar loak, yang bisa jadi alternatif mendapatkan barang yang kita inginkan, dengan harga yang sangat murah. Namun, tetap harus dipastikan kualitas barang yang akan dibeli. - Membuat daftar menu makanan
Seperti halnya perencanaan pengeluaran, membuat daftar menu makanan akan membuat kita bisa mengendalikan kebutuhan belanja bahan yang akan dilakukan. Dengan demikian, pengeluaran pun akan tertata dan keuangan bisa lebih ketat serta hemat. - Investasi uang
Investasi adalah kunci dalam membangun kesejahteraan dengan pengelolaan uang yang berputar serta menghasilkan keuntungan. Namun demikian, pembelajaran dan kesabaran pun dibutuhkan, karena investasi tak selalu menguntungkan dan membutuhkan banyak pertimbangan yang matang dalam berbagai keputusan. - Tak malu membandingkan harga
Tak perlu malu membandingkan harga sebelum membelinya. Dalam frugal living, sikap ini perlu dilakukan, karena tujuan utamanya adalah penghematan dalam pengelolaan keuangan. Kita perlu sadar betul bahwa pengeluaran harus lebih kecil daripada pemasukan, sehingga tak masalah bila perbandingan harga jadi acuan kita dalam memutuskan pembelian sebuah barang.
Demikianlah beberapa istilah dan contoh penerapan frugal living yang Fortune Indonesia rangkum dari berbagai sumber. Semoga membantu. Ingat, hidup hemat bukan berarti pelit dan apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan, sebaliknya apa yang kita butuhkan sudah sewajarnya menjadi keinginan.