Jakarta, FORTUNE – Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku adisasmito, meluruskan berbagai kabar keliru terkait pandemi dan mudik Lebaran 2022.
Isu pertama, ia menegaskan Indonesia masih berada dalam status pandemi. “Pemerintah masih tetap akan memantau kasus Covid-19 ke depannya dan keputusan ini disertai dengan pertimbangan para ahli di bidangnya,” kata Wiku dalam konferensi pers penanganan Covid-19, Rabu (27/4).
Isu kedua, terkait penyalahgunaan data pribadi di aplikasi PeduliLindungi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dia pun megatakan hal tersebut tidak benar. “Input data pribadi disertai dengan persetujuan pemiliki informasi terlebih dahulu, dan data ini telah disimpan dan terjaga dengan baik di pusat data nasional Kementerian Kominfo, dan diawasi oleh Badan Siber dan Sandi negara (BSSN),” katanya.
Selanjutnya, Wiku menyampaikan bahwa seluruh vaksin yang tersebar di Indonesia saat ini masih bisa digunakan, bahkan hal ini berdasarkan pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurutnya, kini penggunaan vaksinasi untuk umat muslim akan digantikan sepenuhnya dengan vaksin yang sudah mendasapt sertifikasi halal. Informasi ini disampaikan sebagai bantahan atas kabar keliru tentang penggunaan vaksinasi yang tidak halal di masyarakat.
Pemerataan vaksinasi masih harus ditingkatkan
Di sisil lain, pemerintah terus menyampaikan pemerataan vaksinasi masih harus ditingkatkan, meski capaian vaksinasi nasional saat ini sudah cukup baik. “Data menunjukkan, masih ada beberapa daerah yang capaian vaksinasi dosis lengkap (2 dosis) masih belum mencapai target 70 persen, ditambah pula kita masih perlu meningkatkan vaksinasi dosis booster,” ucapnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, sebanyak 5 provinsi di Indonesia yang jadi tujuan 75 persen pemudik, cakupan vaksinasi dosis lengkap sudah cukup baik. Kelima daerah ini adalah Jawa Tengah, jawa Timur, Jawa Barat, Jabodetabek, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Namun, cakupan vaksinasi booster masih harus ditingkatkan, karena baru 2 dari 5 provinsi yang sudah mencapai target 30 persen,” katanya.
Selain itu, masih ada beberapa provinsi yang hingga saat ini masih belum mencapai target vaksinasi dosis lengkap sebesar 70 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian, karena bila penduduk dari Provinsi ini mudik ke daerah lain, maka berpeluang menjadi carrier Covid-19. Kelima Provinsi dengan capaian vaksin dosis lengkap terendah adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.
“Kekebalan komunitas yang ditimbulkan oleh vaksin dapat melindungi wilayah lainnya, sebab semakin tinggi kekebalan pada suatu wilayah, maka akan semakin kecil pula potensi penularan pada wilayah tersebut. Potensi penularan masyarakat yang menetap pada wilayah tersebut dan bepergian ke wilayah lain, akan semakin kecil pula,” kata Wiku.
Tiga kunci mudik aman dan nyaman
Wiku menekankan bahwa kewaspadaan masih menjadi kunci penularan Covid-19 selama mudik dan Lebaran. Hal ini dapat dilakukan melalui 3 langkah, disiplin menerapkan protokol kesehatan pribadi, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. “Protokol 3M dapat mencegah agar virus tidak masuk ke tubuh kita sama sekali,” ucapnya.
Selanjutnya, menjaga daya tahan tubuh dengan perilaku hidup sehat. Wiku mengimbau masyarakat untuk makan makanan sehat dengan teratur, cukup istirahat, dan rutin berolahraga. Hal ini penting karena selain melindungi diri, daya tahan tubuh juga akan mengurangi potensi penyebaran Covid-19 ke sanak saudara yang kita sayangi di daerah masing-masing.
“Ketiga, menyadari pentingnya testing apabila merasa bergejala, memiliki riwayat bepergian jarak jauh, atau bagi masyarakat yang belum mendapat booster dengan vaksin dosis lengkap yang sudah melebihi 6 bulan. Testing jadi penting, mengingat masih tingginya potensi kasus tanpa gejala yang ada di sekitar kita,” ujar Wiku.
Masyarakat diimbau untuk mudik dan pulang lebih awal
Wiku mengimbau masyarakat untuk melakukan mudik dan pulang lebih awal. Selain itu, penggunaan kendaraan umum diharapkan dapat membantu mengurangi kepadatan lalu lintas yang diprediksi terjadi akibat lonjakan pemudik Lebaran 2022.
“Saat ini tersedia armada kendaraan umum yang cukup, khususnya di wilayah jabodetabek. Untuk transportasi darat mampu mengangkut lebih dari 104 ribu penumpang, transportasi kereta api sebesar 14 ribu penumpang, transportasi udara lebih dari 140 ribu penumpang, dan transportasi laut sebesar 2.500 penumpang,” kata Wiku.
Walaupun Jabodetabek jadi episentrum arus pemudik, ucap Wiku, namun antisipasi kerumunan juga harus diperhatikan pada area di luar pulau Jawa. “Untuk mencegah terjadinya efek pingpong penularan Covid-19, yang terjadi selama kurun waktu 2 tahun terakhir,” ujarnya.