Gratis, BPTJ Uji Coba Biskita Rute Terminal Depok-LRT Harjamukti

Jadi alternatif transportasi atasi kemacetan Kota Depok.

Gratis, BPTJ Uji Coba Biskita Rute Terminal Depok-LRT Harjamukti
Uji coba operasi BISKITA Trans Depok, Jumat (5/7). (dok. Humas BPTJ)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama Pemerintah Kota Depok memulai uji coba operasi BISKITA Trans Depok untuk rute perdana Terminal Depok-Stasiun LRT Harjamukti. Selama masa uji coba, penumpang dapat menaiki kendaraan ini secara gratis.

Plt. Kepala BPTJ, Tatan Rustandi, mengatakan bahwa tarif nol rupiah ini akan berlaku selama kurang lebih enam bulan ke depan hingga kajian penetapan tarif dari Dinas Perhubungan selesai. "Untuk mempermudah pembayaran, sistem diterapkan secara cashless. Ada 4 kartu elektronik yang dapat digunakan, yaitu Tapcash BNI, Brizzi BRI, e-money Mandiri, dan Flazz BCA,” ujarnya dalam sosialisasi BISKITA, Jumat (5/7).

Biskita dilengkapi dengan sistem canggih untuk mengoptimalkan pelayanan, seperti seperti CCTV, GPS Tracking, dan camera surveillance. Pelanggan juga bisa mengakses secara real-time lewat aplikasi Mitra Darat Kemenhub, sehingga perencanaan perjalanan akan lebih mudah.

Biskita Trans Depok rute perdana ini, kata Tatan, merupakan bagian dari layanan Buy The Service (BTS) atau layanan terpadu. "Jadi, negara hadir untuk memberikan layanan dan keterpaduan antarmoda baik kereta ataupun LRT,” katanya.

Layanan Biskita Trans Depok rute Terminal Depok-LRT Harjamukti ini nantinya akan melewati setidaknya 44 pemberhentian dengan waktu tempuh sekitar satu jam, dari Terminal Depok melewati jalan Tole Iskandar, menuju Simpangan Depok, Jalan Raya Bogor, masuk Tol Cijago, dan keluar di Stasiun LRT Harjamukti. Total, ada sekitar 15 unit kendaraan yang akan beroperasi pukul 05.00-21.00 setiap harinya.

Kolaborasi

Biskita Trans Depok merupakan yang ketiga beroperasi setelah Biskita di Kota Bogor dan Bekasi yang lebih dulu mulai, sejak 2021 dan 2023. Oleh sebab itu, Tatan berharap antusiasme warga Depok bisa tinggi seperti di Bogor dan Bekasi. "Bekasi (dalam) 6 bulan sudah bisa 1.700 penumpang, mudah-mudahan animo masyarakat Depok bisa antusias menikmati pelayanan terpadu,” ujarnya.

Menurutnya, transportasi publik terpadu adalah kolaborasi antara pemerintah pusat (Kementerian Perhubungan) dan Pemerintah Kota yang bermanfaat bagi masyarakat.

Alternatif transportasi warga Depok

Wali Kota Depok, M. Idris, mengatakan bahwa layanan Biskita Trans Depok ini diharapkan mampu mengakomodir laju pergerakan masyarakat Depok yang cukup dominan ke Jakarta setiap harinya, baik dengan commuter, angkutan online, maupun kendaraan pribadi. "Layanan ini diharapkan dapat memindahkan atau shifting dari kendaraan pribadi ke angkutan umum,” ujarnya.

Dengan demikian, kehadiran BISKITA Trans Depok juga bisa memecah kemacetan yang kerap terjadi. Menurutnya, kemacetan tak hanya bisa diatasi dengan melebarkan jalan semata, namun juga dengan memaksimalkan layanan transportasi publik. Hal ini cukup mendesak, mengingat penduduk Depok makin meningkat jumlahnya.

Kabar BISKITA Trans Pakuan

Sebelum seperti sekarang, operasional Biskita tak selalu berjalan mulus. Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, menyatakan akan bernegosiasi dengan BPTJ untuk tak terburu-buru mencabut subsidi operasi BISKITA Trans Pakuan–sudah beroperasi sejak 2021. Tanggapan ini muncul menyusul permintaan BPTJ untuk segera mengalihkan pengelolaan BISKITA Trans Pakuan ke Pemerintah Kota Bogor pada 2025.

Menurut Hery, keputusan ini akan memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor. “Kalau total untuk yang eksisting sedang berjalan saja kan Rp50 miliar lebih, berarti harus kami handle Rp50 miliar oleh APBD, berat ya,” katanya kepada media, Rabu (4/7).

Padahal, sebelumnya pengalihan operasional ini dijadwalkan akan mulai pada 2026. “Kalau di-take over lebih cepat daripada jadwalnya 2026, tentu harus ada penyesuaian. Jangan semuanya dulu lah, bertahap, karena kemampuan keuangan kita bertahun-tahun dihadapkan kepada pendapatan yang selalu tidak tercapai," ujarnya. “Kalau 2026 itu bisa kita rencanakan meskipun tergantung pada kondisi keuangan kita.”

Related Topics

BISKITABPTJ

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

7 CEO dengan Gaji Tertinggi di Dunia
Grup Astra Sebar Dividen Interim, Ini Jadwal ASII, AALI, dan UNTR
6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya
Mengenal Aplikasi Temu yang Bakal Diblokir Kominfo
Aksi Beli Prajogo Pangestu atas BREN Saat Pemeriksaan OJK
Berapa Gaji Anggota DPR beserta Tunjangannya? Puluhan Juta