Memahami Arti Bonus Demografi, Manfaat, dan Tantangannya

Bonus demografi jadi kesempatan mencapai status negara maju.

Memahami Arti Bonus Demografi, Manfaat, dan Tantangannya
Pekerja Kantoran Saat Jam Makan Siang di Canary Wharf, London. Shutterstock/Viiviien
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, mengatakan bahwa optimalisasi bonus demografi bisa melepaskan Indonesia dari middle income trap. Lantas, apa arti bonus demografi sebenarnya?

Mengutip United Nations Populatin Fund, bonus demografi adalah sebuah kondisi di mana masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada mereka yang berusia nonproduktif. Usia produktif berada dalam rentang 15-64 tahun, sementara usia nonprodukti adalah di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

Bonus demografi pada satu sisi akan menguntungkan sebuah negara, namun pada sisi berbeda bisa mendatangkan bencana dan banyak masalah jika tak dimanfaatkan dengan baik.

Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi sampai tahun 2040, dengan demikian masih ada sisa sekitar 18 tahun lagi untuk memanfaatkan bonus demografi. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari bonus demografi.

Manfaat

Sejumlah peserta mengikuti pelatihan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) era digital di Banda Aceh, Aceh, Minggu (31/10/2021). ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas./hp.

Grant menulis, bonus demografi sering dianggap sebagai kesempatan emas bagi negara yang mengalaminya. Apalagi, dalam satu masa, bonus demografi diperkirakan hanya terjadi sekali sebelum beralih pada generasi lainnya.

Berikut adalah beberapa manfaat yang didapat oleh negara yang mengalami bonus demografi:

  1. Meningkatkan PDB
    Dengan banyaknya usia produktif, diharapkan produksi di sebuah negara bisa meningkat dan menaikkan produk domestik bruto (PDB). Dengan masyarakat berusia produktif yang banyak, maka kesempatan kerja sekaligus menjadi produktif juga harus dipastikan bisa meningkat.
  2. Meningkatkan tabungan masyarakat
    Dengan banyaknya penduduk berusia produktif, pekerjaan yang mereka miliki pun tersebar luas dan mendatangkan banyak tabungan bagi masyarakat. Hal ini dipandang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi seiring dengan kesejahteraan masyarakat yang berkembang di tengah peningkatan produktivitas ekonomi negara.
  3. Membentuk generasi emas
    Banyaknya penduduk yang berada dalam usia produktif dapat menjadi celah untuk membentuk generasi emas di negara tersebut. Generasi emas ini nantinya akan menopang tanggung jawab untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan negara di masa mendatang, sebagai penerus bangsa yang memiliki kreativitas dan mampu membangun negara dari berbagai sektor.
  4. Meringankan beban hidup masyarakat
    Hal ini cukup logis, karena dengan banyaknya usia produktif, maka semakin banyak juga usia yang bisa menanggung beban hidup mereka yang nonproduktif. Bahkan, bila memanfaatkan bonus demografi dengan baik, maka negara seperti Indonesia yang masih terjebak dalam middle income trap berpotensi menjadi negara maju.

Tantangan

ilustrasi pekerja di bawah umur (unsplash.com/mohammad samir)

Dengan manfaat yang begitu luas, negara juga harus bersiap untuk menghadapi situasi bonus demografi. Meski demikian, ada dua hal utama yang perlu disadari sebagai tantangan dalam bonus demografi, seperti: 

  1. Kebutuhan lapangan kerja yang luas
    Dengan jumlah usia peroduktif yang banyak, maka harus tersedia lapangan kerja secara masif. Masalahnya, jika hal ini tak bisa diantisipasi, terjadi adalah ledakan jumlah pengangguran. Negara dengan jumlah penduduk besar, seperti Indonesia, harus menyadari ini dan melakukan berbagai upaya memperbanyak lapangan kerja bagi usia produktif.
  2. Skill yang mumpuni
    Setelah lapangan kerja tersedia, berikutnya yang jadi tantangan adalah menciptakan SDM yang berkualitas dengan keahlian atau skill yang mumpuni. Hal ini penting, sebab jumlah penduduk usia produktif yang besar kebanyakan akan diisi oleh masyarakat dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah. Tanpa skill yang memadai, jumlah penduduk usia produktif yang besar sia-sia dan takkan memajukan perekonomian negara.

Demikianlah ulasan tentang bonus demografi. Secara umum, hal ini adalah sebuah kesempatan baik untuk meraih cita-cita menuju negara maju.Semoga bermanfaat. 

Related Topics

Bonus Demografi

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024