Jakarta, FORTUNE – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa genome sequencing merupakan revolusi pengetahuan kesehatan yang mempengaruhi peradaban manusia di dunia.
Berkaca pada sejumlah revolusi pengetahuan yang mengubah peradaban, seperti relativitas fisika atau penemuan komputer, Budi Gunadi mengatakan saat ini terjadi revolusi pengetahuan hidup yang dimulai dengan penemuan komponen terkecil makhluk hidup yang disebut gen.
“Ini ke depannya akan menjadi dasar masa depan dunia kesehatan, pengobatan, genome sequence, antibodi, dan sebagainya,” ujar Menkes saat meresmikan Genomics Hub GSI Lab, seperti dikutip dari laman SehatNegeriku, Kamis (14/4).
Ia berharap, Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan baik dalam dunia kesehatan ini. “Saya akan undang teman-teman untuk membangun ekosistemnya. Bukan hanya dari pengambilan sampelnya, aturannya, database-nya, biotech-nya, tapi termasuk saya akan kumpulkan investor-investornya,” kata dia.
Proses rumit dan mahal
Menteri Budi menceritakan, pada awal ia menjabat sebagai Menkes pada akhir 2020, Indonesia baru bisa melakukan sekitar 140 genome sequence sejak Maret 2020–dilakukan oleh 1 laboratorium. Sedangkan Singapura sudah melakukan sebanyak 5.000 dan Inggris 20.000.
“Setelah itu, kita berhasil per 8 Januari (2021), membangun jaringan genome sequence di Indonesia, 12 lab. Sejak itu, kita bisa meningkatkan genome sequence secara bertahap, sehingga di akhir 2021 kita sudah bisa melakukan sekitar hampir 30.000 genome sequence,” ujar Menkes.
Virus Covid memiliki sekitar 30.000 genomics yang bisa ditelaah untuk mengetahui varian, sehingga manusia bisa mengambil langkah, kebijakan, dan keputusan untuk mengatasinya. Di awal pengembangannya, genome sequence adalah metode yang sangat mahal, karena butuh sekitar US$1 per 1 genome.
“Jadi, kalau manusia itu ada 3 milyar genome, maka itu membutuhkan US$3 miliar sekali proses. Tapi, ini akan turun terus, dan nanti diperkirakan bisa turun di bawah US$100 (untuk memeriksa satu manusia),” kata Menteri Budi. “Sekarang saya udah dapat penawaran US$250 per paket genome sequence. Jadi, saya merasa masa depan genome sequence ini bagus.”
Genomics Hub Lab
Budi Gunadi menyampaikan bahwa Genomics Hub Lab memiliki beberapa fasilitas, antara lain lab medis utama, konsultasi, dan perkantoran. Laboratorium ini kini sudah menjadi official dealer Oxford Nanopore Technologies (ONT) dan juga sudah mendapatkan sertifikasi pemberi layanan sequencing dari ONT untuk membantu mengedepankan penelitian di Indonesia.
Alat sequencing yang dihadirkan mempermudah pengguna untuk melakukan genome sequencing dimana saja, kapan saja. Dengan teknologi real time sequencing, hasil dan proses sequencing dapat dipantau secara langsung.
18 alat WGS untuk masa depan sektor kesehatan Indonesia
Dalam rangka mendukung pembangunan arsitektur kesehatan global, Kemenkes telah membeli 18 alat Whole Genome Sequencing (WGS). Tak hanya untuk meneliti virus Covid, alat ini akan menjadi prioritas utama kesehatan untuk penanganan stroke, kanker, dan penyakit lain di Indonesia.
“Diharapkan, dengan alat WGS, peneliti Indonesia tidak kalah dengan peneliti dari luar negeri. WGS adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. Genom adalah materi genetik yang tersusun dari DNA,” kata Menkes Gunadi, seperti diberitakan Antara, (25/3).