Jakarta, FORTUNE – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo, meninggal dunia pada Jumat, (1/7) pukul 11.10 WIB. Sebelum meninggal, Tjahjo sempat menjalani perawatan intesif di Rumah sakit Abdi Waluyo, Menteng, sejak pertengahan Juni.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani, mengonfirmasi hal ini. Puan mengaku sangat kehilangan sosok Tjahjo yang ia anggap sederhana, tenang, cerdas, dan punya spiritualitas tinggi. Sosok Tjahjo bahkan dianggap sebagai senior yang memberikan pengaruh besar dalam perjalanan karier Puan.
“Innalillahi wainnaillahi rojiun, saya sangat berduka. Pak Tjahjo sudah seperti keluarga sendiri,” katanya dalam keterangan, Jumat (1/7). “Sungguh ketenangan dan kematangan berpolitik Om Thahjo sangat terlihat ketika kami, yang saat tu berada di luar pemerintahan, harus mengambil keputusan-keputusan penting.”
Komplikasi beberapa penyakit jadi sebab
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno, menyampaikan bahwa Tjahjo mengalami komplikasi. “Awalnya kecapekan, letih, pekerjaan yang berat. Kemudian, setelah jatuh sakit komplikasi, ada paru-paru, diabetes, asam urat,” katanya seperti dikutip dari IDNTimes, Jumat (30/7).
Saat ini jenazah Tjahjo Kumolo masih berada di RS Abdi Waluyo. Rencananya jenazah akan disemayamkan di rumah dinas di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Penghargaan Tjahjo semasa hidup
Almarhum Tjahjo Kumolo mendapat kehormatan untuk dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta Selatan. Semasa hidup, ia pernah menerima tanda kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana atas jasanya menjadi Mendagri tahun 2014-2019. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar Jasa dan Tanda Kehormatan.
TMP Kalibata menjadi tempat peristirahatan terakhir para pahlawan nasional dan warga negara yang dianggap berjasa atau diusulkan oleh Presiden, memiliki salah satu dari penghargaan kenegaraan, seperti Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia, Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, dan Tanda Kehormatan Bintang Gerilya.
Perjalanan karir politik Tjahjo Kumolo
Tjahjo Kumolo dikenal sebagai kader senior PDIP. Meski pada awal karier politiknya, Tjahjo juga sempat menjadi kader Golkar. Namanya menjulang bersama PDIP, sampai akhirnya dipercaya menjadi Sekjen PDIP oleh Megawati Soekarnoputri. Dirinya sudah terpilih sebagai anggota DPR sejak 1987-2014.
Ia mundur dari posisinya sebagai Sekjen PDIP pada 2014 silam, setelah Presiden Jokowi menugaskannya untuk masuk ke dalam kabinet sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Pada pemerintahan Jokowi periode 2019-2024, Tjahjo kembali dipercaya masuk kabinet untuk menjabat sebagai MenPAN-RB.