Jakarta, FORTUNE – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, mengatakan bahwa bantuan sosial (bansos) buka suara perihal timbunan beras bantuan sosial yang terkubur di sebuah lahan di Depok, Jawa Barat. Ia berdalih, hal itu terjadi bukan pada saat ia menjabat.
Risma mengatakan, pada masa kepemimpinannya di Kemensos, Pemerintah menyalurkan bansos dalam bentuk uang.
“Jadi, yang jelas itu bukan zaman saya, karena waktu saya jadi menteri, Bapak Presiden sudah menyampaikan ‘Bu risma, jangan bantuan berupa uang’,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (1/8).
Meski begitu, Risma tidak menampik bila dalam aturan yang berlaku, bantuan sosial memang diperbolehkan dalam bentuk uang maupun barang.
Penemuan bansos terkubur
Sebelumnya, seorang warga Depok, Rudi Samin, menemukan sejumlah paket sembako Bantuan Presiden (Banpres) untuk warga terdampak Covid-19. Berdasarkan informasi yang diterimanya, dia menggali tanah dan menemukan sejumlah paket tersebut pada Minggu (31/7).
“Kami menemukan pada kedalaman tiga meter dan ditemukan berupa karung beras 20 kilogram, terigu, hingga telur, yang sudah membusuk dipendam pihak ekspedisi,” ujarnya kepada IDN Times, (31/7).
Penggalian, kata Rudi, berawal dari informasi rekannya yang pernah bekerja di perusahaan ekspedisi yang mengaku pernah mendapat perintah untuk membawa paket sembako itu dengan ukuran mobil besar atau kontainer. Kemudian, sembako tersebut dipendam di tanah miliknya.
"Karena penasaran, saya gali menggunakan alat berat dan akhirnya ketemu,” ujarnya.
Dikoordinir oleh Kemensos
Menurut Rudi, berdasarkan tulisan yang tertera di kemasan bansos, dikoordinir oleh Kemensos. “Ternyata menurut utusan kepresidenan bahwa dinyatakan benar yang dipendam merupakan Banpres,” katanya.
Rudi menyampaikan bahwa Banpres tersebut akan dikirim ke wilayah luar Jawa, seperti Sumatra Kalimantan, NTT, dan sejumlah daerah lainnya. Menurutnya, bila memang tidak layak untuk dikirim, seharusnya bisa ditukar dengan yang masih layak, supaya bisa tetap dibagikan, bukannya malah dipendam.
Sudah sesuai prosedur
Sementara itu, VP of Marketing JNE, perusahaan logistik yang diduga mengubur beras bansos mengatakan, hal tersebut dilakukan lantaran beras bantuan itu sudah dalam kondisi rusak.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak,” dalam keterangannya, Senin (1/8)