Menteri Rosan Bawa Investasi US$7,46 Miliar dari Cina

Komitmen investasi dari 8 perusahaan berbagai sektor.

Menteri Rosan Bawa Investasi US$7,46 Miliar dari Cina
Kunjungan Menteri Rosan ke Geely. (dok. Kementerian Investasi dan Hilirisasi)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Setelah menyelesaikan lawatannya ke Cina, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, membawa total komitmen investasi baru untuk Indonesia sebesar US$7,46 miliar atau lebih dari Rp120 triliun.

Rosan mengatakan investasi tersebut datang dari delapan perusahaan berbagai sektor. Salah satunya Geely Auto Group, yang sedang mengembangkan mobil berbahan bakar metanol dan mulai dipasarkan ke beberapa negara.

“Di Indonesia potensi pengembangan mobil berbahan bakar metanol sangat besar, karena Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan kita tahu bahwa metanol itu salah satunya dari sawit,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Senin (23/12).

Selain itu, ada Jushi Group, salah satu produsen fiberglass terbesar di dunia. Jushi Group berencana melakukan investasi baru sebesar US$1 miliar (tahap pertama) pada bidang industri fiberglass, dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja 4.500 orang.

Kemudian ada Wankai New Materials yang bergerak pada sektor industri turunan petrokimia, dengan rencana investasi US$1 miliar, yang akan dilakukan dalam tiga tahap.

Rosan juga menemui wakil dari Hongshi Holding Group, yang berencana mengembangkan kawasan industri yang akan memproduksi silikon, polisilikon (bahan baku solar panel), baterai beserta komponennya, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 2 gigawatt.

Konstruksi dengan investasi baru ini direncanakan mencapai US$5 miliar.

Sementara, total investasi Huayou di Indonesia telah mencapai US$6,3 miliar, dan telah berhasil mengintegrasikan pertambangan smelter (HPAL, RKEF), pemurnian (refinery) dan prekursor.

“Kami mendorong Huayou untuk dapat mengembangkan investasi yang lebih ke hilir dengan pemberian nilai tambah prekursor menjadi katoda sampai dengan battery recycling,” ujar Rosan.

Pada akhir pertemuan di Cina, Rosan mengatakan telah bertemu langsung dengan tiga perusahaan, yakni China Energy Engineering Corporation (CEEC) untuk potensi investasi pada sektor energi baru terbarukan (EBT); CITIC untuk potensi kerja sama dalam beberapa program pemerintah, seperti pembangunan rumah dan pangan; dan Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries untuk pengembangan investasi pada sektor perikanan di Indonesia bagian timur.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Prediksi 5 Industri dengan Pertumbuhan Tercepat 5 Tahun Mendatang
10 Prediksi Tren Teknologi 2025, Bisnis Harus Cepat Beradaptasi
Belanja Negara Capai Rp3.350 T, APBN 2024 Defisit Rp507,8 T
Rekomendasi Saham saat January Effect, ASII hingga CUAN
Brasil Umumkan Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 07 January 2025