Meski Harga Naik, Mendag Tegaskan Tak Akan Impor Bawang Merah

Petani dinilai masih sanggup penuhi permintaan dalam negeri.

Meski Harga Naik, Mendag Tegaskan Tak Akan Impor Bawang Merah
Menurut pedagang, harga bawang merah melonjak dari Rp32.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram yang dipicu sedikitnya pasokan dan persediaan bawang merah lokal. ANTARA FOTO/Rahmad/rwa.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengmpor Bawang Merah, meski harganya terus naik hingga menembus Rp80.000 per kilogram.

Menurutnya, para petani dalam negeri masih bisa memenuhi kebutuhan bawang merah di Indonesia, walaupun harga komoditas ini mengalami naik dan turun. “Tidak ada Impor, tidak boleh. Jadi tidak ada impor bawang merah tidak ada," kata Zulhas–sapaan Zulkifli Hasan–kepada media, Kamis (25/4). “Kalau ada masuk bawang merah dari luar (negeri), kita sikat.”

Pada Kamis (25/4), informasi dari panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), menunjukkan bahwa harga rata-rata nasional untuk bawang merah sebesar Rp53.500 per kilogram. Harga tertinggi terdapat di Papua Tengah mencapai Rp81.620 per kilogram, sementara harga terendah terjadi di Kepulauan Riau yang mencapai hanya Rp35.990 per kilogram.

Penyebab harga naik

Mendag, Zulkifli Hasan. (dok. kemendag)

Mendag mengungkapkan bahwa kenaikan harga bawang merah salah satunya disebabkan oleh banjir yang terjadi Brebes, Jawa Tengah–sebagai salah satu sentra penghasil bawang merah.

Kejadian ini, menurut Zulhas, membuat pasokan bawang merah nasional menjadi berkurang. “Banjir kemarin sebentar itu ya insidental (sewaktu-waktu) ya. Untuk minggu depan juga mudah-mudahan sudah turun. Kalau lagi banjir kan ya susah tapi paling seminggu lagi sudah normal,” katanya.

Sebelumnya, Zulhas menyampaikan bahwa kenaikan harga bawang merah terjadi karena kurangnya jumlah pedagang, mengingat masih dalam periode masa Lebaran. Namun, situasi ini akan segera membaik, seiring pendistribusian barang yang akan berjalan normal kembali sebelum masa Lebaran. “Tahu sendiri kan orang libur semua, yang dagang kan kurang,” ujarnya, Rabu (24/4).

Mencari sumber lain

Ilustrasi bawang merah (unsplash/paul magdas)

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim, mengatakan bahwa pihaknya akan mencari sumber pasokan bawang merah lainnya. "Sumber bawang merah kan ada di Bima (Nusa Tenggara Barat/NTB) juga bukan hanya di Brebes. Itu akan dari Bapanas yang melakukan," katanya, Rabu (24/4).

Menurutnya, kebijakan penanganan harga bawang ini merupakan kewenangan dari Bapanas. Meski begitu, Isy memastikan bahwa Kemendag akan tetap memantau perkembangan harga di pasar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers