Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Provinsi Bali, mengklaim kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Pulau Bali telah mencapai target 2022. Meski demikian, Pemprov akan terus menggenjot sektor pariwisata agar jumlah rerata kunjungan wisman bisa menyamai sebelum pandemi.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Bali, Tjok Bagus Pamayun, mengatakan bahwa kunjungan wisman ke Pulau Bali sudah mencapai 9.000 per hari dengan 23 maskapai penerbangan.
“Jadi, belum (cukup), baru setengahnya, karena sebelum pandemi rata-rata 20.000 sampai dengan 25.000 per hari,” ujarnya dalam acara seminar ‘Bali Move On’, Minggu (21/8).
Menurut data, kunjungan wisatawan domestik telah mencapai 15.000 kunjungan per harinya. Pada saat libur Lebaran 2022, kunjungan wisatawan domestik bahkan bisa menembus 18.000-20.000 per hari.
Penambahan negara dengan fasilitas khusus
Untuk memaksimalkan tingkat kunjungan, Tjok Bagus mengusulkan penambahan negara yang bisa mendapat fasilitas visa on arrival (VoA), termasuk beberapa lainnya yang dibebaskan dari kewajiban biaya visa kunjungan wisata ke Bali.
“Sampai sekarang, ada ditambah 72 negara (dapat fasilitas VoA), dan kami mengusulkan untuk memberi fee bebas kunjungan untuk Sembilan negara di Asia. Mudah-mudahan ini membantu percepatan wisatawan datang ke Bali,” katanya.
Event Internasional dan peningkatan kepercayaan dunia
Sejumlah event nasional dan internasional–termasuk KTT G20–tengah disiapkan di Bali. Penyelanggaraan acara-acara tersebut diyakini bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat global untuk terus berkunjung ke Pulau Dewata, setelah terkena dampak pandemi Covid-19.
Pemprov Bali juga semakin gencar mempercepat vaksinasi dosis ketiga yang ditargetkan menjangkau 80 persen warga Bali pada akhir 2022. “Saat ini sudah mencapai hampir 77 persen,” katanya.
Langkat tersebut juga diperkuat dengan komitmen para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam memastikan penerapan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).
Beberapa langkah strategis
Anggota Tim Monev Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata, AAt Surya Safaat, mengungkapkan beberapa langkah strategis yang bisa diambil untuk mengoptimalkan pariwisata di Bali.
Menurutnya, produk pariwisata yang berorientasi pada pariwisata berkelanjutan harus terus diwujudkan. “Kemajuan pembangunan pariwisata tidak boleh merusak keindahan alam dan keaslian budaya di Bali,” ujarnya.
Di samping itu, pemerintah harus memastikan akses ke Bali terjangkau untuk masyarakat luas dan membantu proses pemulihan pariwisata. Mulai dari penyediaan tiket pesawat dengan harga terjangkau hingga pemberian insentif kepada para pelaku wisata.