Jakarta, FORTUNE – Pendiri sekaligus CEO platform Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan bahwa film ’13 Bom Di Jakarta’ yang sedang tayang di bioskop terinspirasi dari kisah nyata Indodax pada awal berdiri pada 2015.
Oscar menggatakan bahwa Indodax pernah terseret kasus terorisme peledakan bom di salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Alam Sutera, di mana pelakunya minta tebusan dalam bentuk 100 keping Bitcoin yang pada saat itu setara Rp320 juta. “Walau di film ini kejadiannya sudah banyak didramatisir, tapi kami memandang film ini bisa jadi bagian dari edukasi kripto di market,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, Senin (8/1).
Ia menyoroti, kisah yang ia hadapi bersama koleganya William Sutanto, memang tak seratus persen mirip, namun banyak bagian dialog yang diambil dari percakapan Oscar dan William. “Salah satu tantangan kami memulai startup kripto di Indonesia saat belum teregulasi,” kata Oscar.
Seperti diketahui, di film ini, tokoh Oscar Darmawan dan William Sutanto masing-masing deprankan oleh Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono. Mereka adalah founder dari Indodax yang secara tak terduga terlibat kasus terorisme yang didalangi oleh seorang pria berlatar belakang militer bernama Arok yang meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin melalui Indodax.
Jika prrmintaan tak terpenuhi, 13 bom yang tersebar di Jakarta satu per satu akan diledakkan.
Berawal dari 40 Under 40 Fortune Indonesia
Oscar bercerita, bahwa ide awal Angga Sasongko menggarap film bergenre action ini dimulai ketika keduanya terpilih sebagai penereima penghargaan ’40 Under 40’ versi Fortune Indonesia, pada 2022.
“Kami sempat ngobrol dan Angga melihat kisah kami sebagai sesuatu yang menarik buat diceritakan ke publik, tentang bagaimana kami membantu negara dalam mengungkap salah satu kasus terorisme di masyarakat,” ujarnya.
Berangkat dari perbincangan tersebut, keduanya pun sepakat untuk berkolaborasi membuat sebuah film dengan latar cerita seperti yang dialami Indodax, bahkan tokoh utama cerita tersebut nantinya adalah Oscar dan William dari Indodax.
Dalam kerja sama ini, Indodax berperan sebagai salah satu sponsor, termasuk memberikan izin kepada Visinema untuk menceritakan ulang kisah itu dalam versi yang lebih dramatis.
Penonton terus bertambah
Gayung bersambut, dalam penayangannya selama kurang lebih dua minggu, sejak pertama tayang 28 Desember 2023, film ini sudah ditonton oleh sekitar 750.000 penonton di seluruh bioskop Tanah Air, per tanggal 7 Januari 2024.
Bahkan, film ini banyak mendapatkan pujian dari banyak pencinta film di Indonesia.
Sutradara ’13 Bom di Jakarta’, Angga Sasongko, menyampaikan bahwa kisah terorisme yang dialami oleh Indodax menjadi sumber inspirasi utama terciptanya film ini. “Saya tangkap jadi inspirasi, kemudian ceritanya saya eskalasi, saya fiksikan lah,” katanya.
Tak hanya menawarkan kisah yang berbeda–karena mengangkat mata uang kripto bersama dengan cerita terorisme–Angga mengatakan bahwa kisah ini juga memberikan visual adegan aksi yang mungkin belum pernah ada di film-film yang rilis tahun 2023. Oleh sebab itu, ia sangat optimistis film ’13 Bom di Jakarta’ akan diterima dengan baik oleh para pencinta film Tanah Air.