Jakarta, FORTUNE – Kementerian Pertanian (Kementan) berencana melakukan percepatan penanaman padi, setelah panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April mendatang.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan terdapat sekitar 10 juta hektare yang tahun ini dilakukan panen serentak di seluruh Indonesia. "Diharapkan Maret sampai April adalah puncak-puncak kita menyelesaikan panen dan habis itu kita percepat tanam kembali mumpung airnya masih ada," ujarnya pada panen raya nusantara di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
Berdasarkan data Kementan, produksi padi nasional pada 2022 mencapai 54,75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jumlah ini naik 333,68 ribu ton atau 0,61 persen bila dibandingkan produksi 2021 sebesar 54,42 juta ton GKG.
Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.
Penyerapan
Syahrul mengatakan, panen raya musim ini cukup melimpah. Ia berharap, Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan penyerapan secara maksimal untuk menstabilkan harga di lapangan.
"Kita berharap Bulog langsung menyerap hasil panen 1 juta hektar ini yang dimulai pada bulan Februari sebanyak 6,28 juta GKG, Maret itu 8,91 dan April 6 juta. Sekali lagi kita berharap ini bisa segera diserap dengan harga yang normal," ujar Syahrul.
Dukungan pemerintah
Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, bersyukur atas pencapaian ini, karena berdampak besar pada kesejahteraan petani. Secara keseluruhan, panen di Kebumen mencapai 428 ribu ton gabah dengan surplus beras 176 ribu ton.
"Ini adalah satu hal yang baik untuk Indonesia, tentunya juga untuk pangan kita. Dalam hal ini masyarakat dari petani mendapatkan bantuan peralatan alsintan yang cukup banyak dari Kementan baik itu traktor, combain harvest maupun power traktor," ujar Arif.
Bantuan ini, menurutnya mampu mempermudah petani meningkatkan hasil produksi. Apalagi, kabupaten Kebumen memiliki potensi padi yang luar biasa serta akses distribusi pangan yang luas untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur maupun kota lainya di Indonesia.