Pemerintah Bisa Tutup Destinasi Wisata yang Abaikan Aspek CHSE

insiden Kenjeran terjadi karena CHSE tak ketat diterapkan.

Pemerintah Bisa Tutup Destinasi Wisata yang Abaikan Aspek CHSE
Polisi berjaga di lokasi ambrolnya seluncuran wahana permainan air di Kenjeran Water Park, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/5/2022). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan pemerintah takkan ragu untuk memberikan rekomendasi tutup bagi tujuan wisata atau sentra ekonomi kreatif yang tidak memerhatikan aspek kebersihan, kesehatan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan (CHSE) bagi pengunjung.

Hal ini disampaikan olehnya menyusul berbagai insiden yang terjadi di daerah tujuan wisata pada masa libur Lebaran 2022, salah satunya kecelakaan di Kenjeran Park, Surabaya, Jawa Timur.

“Saat ini tim Kemenparekraf terus melakukan monitoring dan evaluasi. Dan kami mengingatkan semua pihak terutama lintas Kementerian/lembaga dan juga di level pemerintah daerah dan masyarakat secara umumnya agar kejadian ini tidak akan terulang lagi di destinasi wisata mana pun ke depan,” ujar Sandiaga seperti dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (10/5).

Pihaknya, menurut Sandiaga, akan melakukan inspeksi di lapangan dalam kolaborasi. “Kami terus akan memberikan update mengenai penanganan krisis ini yang akan terus kami informasikan,” katanya.

Insiden Kenjeran terjadi karena CHSE tak diterapkan ketat

Ilustrasi penerapan CHSE di destinasi wisata. (dok. Kemenparekraf)

Menurut Sandiaga, insiden Kenjeran terjadi karena aspek CHSE yang tidak diterapkan dengan ketat dan disiplin. “Jadi, kami akan mengeluarkan surat edaran untuk setiap pengelola destinasi wisata untuk memastikan, melakukan inspeksi ulang CHSE. Terutama jika ada aspek-aspek teknis yang tidak terlalu diperhatikan," ujarnya.

Menparekraf minta para pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi untuk memperhatikan faktor CHSE. Evaluasi dan aspek-aspek standar layanan wisatawan berbasis CHSE juga harus terus dilakukan dan jadi acuan dasar dalam operasionalisasi setiap destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif. “Penguatan aspek-aspek CHSE ini merupakan hal yang penting,” katanya.

Tim manajemen krisis Kemenparekraf tinjau langsung lokasi insiden Kenjeran

Ilustrasi penerapan CHSE di destinasi wisata. (dok. Kemenparekraf)

Terkait insiden yang terjadi di Kenjeran, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Henky Manurung, mengatakan tim manajemen krisis kepariwisataan akan meninjau langsung Kenjeran Park di Surabaya, Jawa Timur.

Kemenparekraf juga akan terus memberikan update tentang penanganan krisis yang dilakukan. “Kami akan tinjau langsung Kenjeran Park dan juga memberikan bantuan bagi korban," katanya.

Tragedi ambrolnya perosotan di Kenjeran Park

Tragedi Kenjeran Park terjadi pada Sabtu (7/5). Perosotan di taman bermain air tersebut ambrol dari ketinggian sekitar 10 meter karena diduga lapuk dan membuat beberapa pengunjung berjatuhan.

Melansir Antaranews, Sabtu (7/5), insiden ini menyebabkan 16 orang terluka, bahkan salah satunya mengalami cedera otak. Seluruh korban, kini sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Related Topics

Industri Pariwisata

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

10 Dekorasi Natal Termahal di Dunia, Tembus 238 Miliar!
6 Kado Natal Termahal untuk Hadiah yang Berkesan
Jadwal Libur Bank Indonesia Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Ini Syarat dan Harganya
Kadin Indonesia: Pengertian, Tugas, Anggota, dan Pimpinannya
Cara Mengurus Izin Impor Online API-U dan API-P, Cek!