Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menetapkan target satu juta kunjungan wisatawan–mancanegara maupun nusantara–pada 2023.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Zet Soni Libing, mengatakan trget ini lebih tinggi dibandingkan realisasi 2022, yakni sekitar 800 ribu kunjungan. “Kami terus berupaya agar semakin banyak wisatawan yang datang dan menikmati keindahan wisata NTT sambil berbelanja untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat NTT,” katanya dalam keterangan yang dikutip Antaranews, Rabu (25/1).
Pemprov NTT akan terus melakukan promosi daya tarik wisata besar-besaran, baik melalui media maupun promosi langsung di berbagai event nasional maupun internasional.
Dengan dukungan promosi yang masif, NTT akan semakin menarik bagi para wisatawan. Apalagi, provinsi ini didukung dengan kekayaan wisata yang beragam, mulai dari alam yang eksotik sampai budaya yang begitu unik.
Kegiatan yang disiapkan
Soni juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga tengah menyiapkan berbagai kegiatan pariwisata yang berkenaan dengan budaya. Sejumlah festivasl pun siap digelar, seperti Festival Pah Meto dan Festibak Musim Dingin di Pulau Timor, Festival Kelabba Madja di Sabu Raijua, Festival Pasola di Pulau Sumba, Festival Kelimutu dan Festival Golo di Pulau Flores.
Rangkaian itu belum termasuk Festival Dudong dan Al-Quran Tua di Alor, serta Festival Rohani Semana Santa di Kabupaten Flores Timur yang terkenal hingga ke mancanegara.
Secara keseluruhan, NTT punya 1.390 obyek wisata alam, budaya, kuliner, dan minat khusus. Jumlah yang tak sedikit ini pun tersebar di 22 Kabupaten/Kota yang ada di NTT.
ASEAN Summit 2023
Salah satu perhelatan besar yang diperkirakan mampu menjadi magnet bagi sektor pariwisata di NTT pada 2023 ini adalah ASEAN Summit 2023 yang dijadwalkan akan diadakan pada 3-5 Mei 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Kepolda NTT, Irjen Pol Johanis Asadoma, mengatakan bahwa event ini jadi prioritas pengamanan, sehingga persiapannya pun sudah dimulai oleh semua pemangku kepentingan, termasuk dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Masyarakat pun diminta untuk tak mudah terprovokasi berbagai hasutan tak bertanggung jawab.
"Pertemuan hari ini untuk menyatukan komitmen tentang ASEAN Summit yang membutuhkan kerja sama semua kementerian, lembaga, dan instansi terkait serta perlu dukungan masyarakat agar kegiatan yang menjadi atensi Presiden RI ini bisa terlaksana baik tanpa gangguan apa pun juga," kata Johanis usai pertemuan dengan BPOLBF, Selasa (24/1).
Sementara, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, menyampaikan bahwa koordinasi dan kolaborasi ini menjadi penting, termasuk mengumpulkan potensi terbaik daerah yang nantinya bisa disajikan dalam KTT ASEAN Summit 2023. “itu menjadi momentum kita untuk perkenalkan Labuan Bajo ke dunia sebagai destinasi pariwisata yang sudah siap menerima wisatawan dari luar negeri," katanya.