Nilai Pasar Tembus Rp25 T, Kominfo Ingin RI Jadi Pusat Gim ASEAN

Bakat dipupuk, kreativitas tercipta, dan peluang berlimpah.

Nilai Pasar Tembus Rp25 T, Kominfo Ingin RI Jadi Pusat Gim ASEAN
Pelaku industri gim sedang menjajal produk gim nasional. (dok. AGI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan Indonesia bisa jadi pusat Gim di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), mengingat nilai apsar industri gim Indonesia pada 2023 mencapai US$1,6 miliar atau sekitar Rp24,93 triliun (kurs Rp15.578,17 per US$).

Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Hokky Situngkir, menyatakan bahwa dengan jadi pusat gim ASEAN, maka akan ada banyak bakat dan kreativitas tercipta, termasuk peluang muncul. "Industri gim di Indonesia telah mengalami perjalanan yang luar biasa. Dengan lebih dari 150 juta gamer, Indonesia menjadi salah satu pasar gim terbesar di Asia Tenggara,” katanya dalam keterangan di laman resmi Kominfo, yang dikutip Senin (14/10).

Pemerintah  terus merevolusi sektor digital Indonesia sebagai  salah satu penopang industri gim Tanah Air. Dari 221,56 juta penduduk Indonesia, atau 79,5 persen dari populasi Indonesia kini telah terhubung dengan internet. Jumlah ini jauh melampaui rata-rata global yang hanya 67,10 persen.

“Konektivitas ini telah membuka peluang baru bagi para pengembang game untuk menjangkau pasar global, membuktikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi konsumen produk digital, tetapi juga menjadi sumber talenta dan inovasi,” kata Hokky.

Upaya menjaga dan melindungi

Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Hokky Situngkir. (dok. Kominfo)

Dengan besarnya potensi, Hokky mengungkapkan bahwa potensi besar industri gim ju akan terus dijaga dan dilindungi. Menurutnya, gim bukan lagi sekadar cara untuk bersantai, tetapi menjadi pendorong kreativitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan komunitas.

“Kita dapat menciptakan lingkungan digital yang ramah bagi semua orang, terutama anak-anak, sehingga mereka dapat menikmati pengalaman bermain gim tanpa rasa khawatir,” katanya.

Untuk meningkatkan perlindungan, semua platform gim harus terdaftar di Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), agar tercipta ekosistem digital yang aman dan transparan. Selain itu, kesejahteraan para pelaku industri gim juga akan terjamin agar bisa terus berkembang.

Pentingnya IGDX

IGDX 2024 di Bali, 10-12 Oktober 2024. (dok. Kominfo)

Pemerintah terus mendorong industri gim Tanah Air dan di tingkat global, salah satunya lewat Konferensi Indonesia Game Developer Exchange (IGDX), di mana tahun ini dihadiri oleh 200 perusahaan gim dan 19 perwakilan negara-negara dunia, dan diadakan di Bali dari 10-12 Oktober 2024.

Ajang ini menjadi wadah bagi para pengembang gim, penerbit, dan investor untuk bertukar ide, membentuk kemitraan, serta memperkuat kolaborasi. Berbagai pertemuan bisnis, sesi mentoring, dan lokakarya pun telah menghasilkan kolaborasi baru dan ide-ide segar. "Kita di sini untuk saling belajar dan menginspirasi,” ujarnya.

Dalam kurun waktu 2021-2023, IGDX tercatat sudah mendukung lebih dari 80 studio pengembang gim dalam negeri, melalui IDGX Academy dan promosi internasional. Bahkan, upaya ini sudah menghasilkan lebih dari US$25 juta (Rp389,46 miliar) nilai kemitraan dalam ekosistem yang terjalin.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil