Pengamat: Rencana Stress Test Jokowi Tepat Meski Terlambat Dilakukan

Pemerintah siapkan skema untuk hadapi ancaman ekonomi.

Pengamat: Rencana Stress Test Jokowi Tepat Meski Terlambat Dilakukan
Ratas kabinet. (dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, mengatakan  langkah pemerintah merencanakan stress test untuk mengantisipasi ketidakpastian global sudah tepat, meskipun sedikit terlambat karena sempat terbuai kenaikan harga komoditas.

Meski begitu, Indonesia juga masih memiliki persoalan karena merupakan net importer bahan bakar minyak (BBM), selain pengembangan energi baru terbarukan yang  masih belum jelas ke mana arahnya sehingga akan menggerogoti neraca keuangan. 

"Apalagi sistem logistik kita masih sangat berat untuk bisa dikatakan efisien, dan infrastruktur kita masih belum matang, artinya baru dibangun dalam waktu di bawah 10 tahun,” ujar Agus kepada Fortune Indonesia, Kamis (13/10).

Kondisi ini, kata Agus, masih jauh dari kata menguntungkan. Pembangunan infrastruktur yang dikerjakan sedikit banyak membantu penciptaan lapangan kerja masyarakat dan neraca keuangan negara yang cukup baik karena sumber daya alam (SDA) seperti kelapa sawit atau batu bara.

Kematangan perhitungan

Prosesi penyatuan tanah dan air di IKN Nusantara, Senin (14/3). (tangkapan layar YouTube Setpres)

Terkait berbagai skema yang dipersiapakan pemerintah, Agus mengatakan yang terpenting adalah bagaimana rencana tersebut disusun secara matang hingga jangka panjang dengan berbagai perhitungan. “Karena kalau tidak ada dasar pemikiran ilmiah, ekonomi, sosial, masyarakat, itu tidak bisa dikatakan rencana, tapi terobosan sesaat,” katanya. 

Contohnya, terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke IKN Nusantara yang terkesan tergesa-gesa, meski sebenarnya memang perlu dilakukan. Menurutnyam banyak contoh pembangunan ibu kota baru yang disispkan secara terburu-buru justru akan mempersulit, bahkan tidak bisa terealisasi.

“Perencanaannya harus matang, kalau ini kan perencanaannya seperti sesuai dengan wangsit. Itu sih yang saya khawatirkan,” ujarnya.

Stress test

Presiden Jokowi saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (11/10). (dok. Setkab)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran pemerintah melakukan stress test untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi 'badai' yang akan datang. “Baik yang berkaitan dengan currency, dengan kurs, inflasi, pertumbuhan ekonomi, pangan, energi kita,” katanya dalam Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (11/10).

Sejumlah opsi perencanaan pun disiapkan untuk beberapa skenario yang mungkin terjadi dala ketidakpastian global, sebagai langkah antisipatif. Selain itu, Jokowi juga meminta jajarannya untuk berhati-hati dalam membuat setiap kebijakan dan keputusan di tingkat kementerian atau lembaga.

“Yang paling buruk, semuanya harus kita hitung semuanya, sehingga sekali lagi, situasi makin memburuk dan antisipasi dampak di domestik ini harus betul-betul disiapkan,” kata Jokowi.

Ia juga meminta dari program yang sudah ada dilihat manfaatnya secara riil dan meminta memprioritaskan program yang benar-benar memiliki dampak nyata. 

Related Topics

Stress TestJokowi

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya