Pengembangan Desa Wisata Iringi Pertumbuhan Sektor Pariwisata

Desa wisata jadi peluang tingkatkan kesejahteraan warga.

Pengembangan Desa Wisata Iringi Pertumbuhan Sektor Pariwisata
Desa Wisata Sembungan, Wonosobo. (dok. Kemenparekraf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pemerintah berkomitmen terus mengembangkan desa wisata hingga bisa mendunia. Apalagi, sektor pariwisata Indonesia kian menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, usai terhantam pandemi Covid-19.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa momentum peningkatan ini harus ditangkap dengan baik oleh desa-desa di Indonesia untuk memacu kebangkitan ekonomi di tengah berbagai tantangan global yang terjadi. “Setiap desa atau daerah perlu untuk mencermati sektor-sektor strategis dan potensial yang dapat dikembangkan atau diangkat untuk bisa memberikan nilai manfaat,” katanya, di laman Kemenko Ekon, Senin (31/10).

Airlangga berharap, bila desa wisata bisa lebih produktif, maka kesejahteraan masyarakat pun akan meningkat. Oleh karena itu, menurutnya, desa-desa di Indonesia perlu terus berinovasi dan optimistis untuk bisa mengembangkan pariwisata secara optimal.

Kesiapan desa wisata

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (dok. Kemenko Perekonomian)

Menko Airlangga menambahkan, sebanyak 50 desa wisata yang mendapat penghargaan sebagai desa terbaik dari 3.419 desa wisata yang ikut serta dalam Malam Anugerah Desa Wisata 2022, perlu bersiap agar tetap mampu berkontribusi terhadap peningkatan pariwisata Indonesia.

Desa wisata tak hanya bisa jadi daya tarik wisata dunia, namun lebih dari itu, dapat meningkatkan penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja nasional. Hal ini perlu disadari, mengingat sektor pariwisata yang jadi salah satu faktor ketahanan ekonomi nasional di tengah inflasi yang terjadi beberapa waktu terakhir.

Pencapaian positif sektor pariwisata

Salah satu atraksi budaya daerah di kawasan desa wisata. (dok. Kemenparekraf)

Pada Triwulan II 2022, lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mampu tumbuh 9,76 persen (YoY). Sejalan dengan capaian tersebut, perkembangan positif juga terus terjaga pada industri pariwisata, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia mencapai angka tertinggi selama setahun terakhir, sebanyak 510.246 kunjungan di Agustus 2022.

“Kita bersyukur pariwisata Indonesia menurut World Economic Forum naik pesat. Hanya dalam waktu 18 bulan, peringkat wisata Indonesia melesat ke urutan 32, dari sebelumnya di urutan 44. Untuk pertama kalinya Indonesia berada di atas Malaysia, Thailand, dan Vietnam dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) 2021,” kata Airlangga.

Target pemerintah

Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (dok. Kemenparekraf)

Dalam acara Malam Anguerah Desa Wisata 2022, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan Kemenparekraf menargetkan pada 2024 akan ada 244 desa wisata yang telah tersertifikasi sebagai desa wisata mandiri. Pada tahun depan, Kemenparekraf juga menargetkan 75 Desa Wisata yang terkurasi yang berarti ada penambahan 50 persen dari tahun sebelumnya.

“Tahun lalu saya road trip dan tahun ini juga saya road trip, setiap desa memiliki kesan tersendiri, dan rata-rata saya tidur di homestay dan penginapan sekitar desa tersebut untuk merasakan kehangatan masyarakat di sana. Jadi kekuatan desa ini selain alam dan budaya adalah masyarakatnya. Nature, Culture, and People,” kata Sandiaga.

Related Topics

Desa WisataPariwisata

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024