Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi), menyaksikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, menyerahkan pesawat C-130J-30 Super Hercules A-1339 dan C-130H A-1315, kepada Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono. Hal ini guna memenuhi target Minimun Essential Force (MEF) tahap III sebesar 100 persen pada 2024.
Jokowi mengakui, untuk mencapai target minimum essential force pada tahun depan masih jauh sehingga bakal dilakukan secara bertahap. “Semuanya disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki. Tapi, kita memang ingin berusaha agar terpenuhi,” ujarnya di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (8/3).
Pesawat Super Hercules yang diserahterimakan ini adalah satu dari lima pesawat sejenis yang sudah dipesan pemerintah. Sisanya secara bertahap bakal dikirim pada Juni, Juli, Oktober 2023, dan terakhir pada Januari 2024.
MEF merupakan standar kekuatan pokok dan minimum TNI yang mutlak disiapkan, demi terlaksananya efektivitas tigas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapai berbagai ancaman bagi Indonesia.
Dalam MEF tahap III (2020-2024), TNI AL menargetkan memiliki 182 unit KRI, 8 kapal selam, 100 unit pesawat udara (pesud), dan 978 unit kendaraan tempur pada 2024.
Sementara, TNI AD punya target 723.564 unit senjata ringan,1.354 unit meriam/roket/peluru kendali (rudal), 3.758 unit kendaraan tempur, dan 224 unit pesawat terbang. Terakhir, TNI AU menargetkan 344 unit pesawat, 32 unit radar, 72 rudal, dan 64 unit penangkis serangan udara.
Sangat canggih
Jokowi menyatakan, pesawat Super Hercules ini sangat canggih. “Bisa mengangkut kalau pasukan yang pakai komplet dengan parasut—artinya penerjun—itu bisa mengangkut 98, tapi kalau hanya pasukan bukan penerjun bisa 128 pasukan, dan bisa mengangkut 19,9 ton,” katanya.
Dengan kemampuan tersebut, maka pesawat ini bisa digunakan untuk berbagai jenis operasi, termasuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia. “Ini bagus untuk operasi militer maupun nonmiliter, untuk bencana alam juga bisa. Bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia karena pesawat Super Hercules ini bisa terbang 11 jam,” ujarnya.
Dukungan besar
Menhan Prabowo Subianto, mengatakan bahwa dukungan pemerintah saat ini adalah yang terbesar di sepanjang sejarah. Namun demikian, prioritas tetap diutamakan pada rakyat, terutama di masa pandemi Covid-19.
Adapun, seluruh kegiatan perbaikan pesawat Super Hercules akan dilaksanakan di tanah air dan dilakukan oleh PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF). “MRO-nya, maintenance, repair, overhaul akan di Indonesia dilaksanakan. Sebagaimana pesawat yang kedua, ini sudah dilaksanakan di Indonesia semua. Ini termasuk overhaul berat, pergantian sensor wing box ini sangat sulit, pertama kali kita lakukan di Indonesia,” katanya.
Kelebihan
Dalam kesempatan berbeda, Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Fadjar Prasetyo, menyampaikan kelebihan lain dari pesawat ini adalah hanya perlu diawaki oleh tiga orang kru, bukan delapan orang seperti kebanyakan pesawat Hercules.
Mesin pesawat ini juga lebih efisien karena bisa terbang lebih jauh dengan ketinggian optimal, namun menghabiskan bahan bakar yang relatif lebih sedikit. “Di regional ini baru Indonesia (yang punya pesawat ini), di Asia Tenggara baru Indonesia,” ujar Fadjar.