Jakarta, FORTUNE – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, per 20 Juni 2022 terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.180, meningkat dibandingkan Minggu (20/6) sebanyak 1.167 kasus. Hingga kini total keseluruhan kasus terkonfirmasi adalah 6.069.255.
Kasus baru Covid-19 terus meningkat. Dibandingkan seminggu sebelumnya, 13 Juni penambahan hanya mencapai 591 kasus. Adapun wilayah yang menyumbang kenaikan kasus terbanyak hari ini DKI Jakarta dengan 701 kasus, diikuti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur dan Bali.
Sementara itu, secara harian, kasus aktif kini mencapai 9.099, angka panambahannya menurun dari 532 per 19 Juni, menjadi 505 kasus pada 20 Juni. Namun, bila dilihat secara mingguan, angka kasus aktif meningkat cukup tinggi dari 192 kasus pada 13 Juni.
Angka kesembuhan juga terus naik
Meski begitu, angka kesembuhan juga menunjukkan peningkatan. Per 20 Juni, penderita yang sembuh bertambah sebanyak 667 orang. Sehari sebelumnya, penambahan ada di angka 632 dan Senin minggu lalu, jumlah kasus sembuh mencapai 390.
Menurut Satgas, penambahan angka kesembuhan terbanyak adalah DKI Jakarta dengan 384 orang, diikuti Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Banten.
Kemudian, Satgas juga melaporkan8 pasien positif Corona meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah total pasien positif Covid-19 yang meninggal sejak awal pandemi sebanyak 156.695 orang.
Sulitnya mencari peserta vaksin booster
Terkait vaksin, jumlah penduduk yang telah menerima vaksin Covid-19 dosisbooster baru mencapai 48.913.705 orang. Artinya, suntikan vaksin booster baru diberikan kepada sekitar 23,48 persen dari total target vaksinasi Covid-19, yakni 208.265.720.
Sementara itu, jumlah penduduk yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap (dua kali vaksin) sudah mencapai 168.503.412 atau sekitar 80,91 persen dari total target yang ingin dicapai. Kemudian, untuk dosis pertama sudah memenuhi 96,60 persen target dan mencapai 201.177.238 jiwa.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo, berharap jumlah masyarakat vaksinasi dosis penguat terus meningkat. “Vaksinnya ada, masih puluhan juta, itu segera semuanya. Sekarang ini, kita vaksinasi ‘booster’ cari pesertanya kesulitan,” katanya.
40 persen populasi dunia tidak tervaksinasi
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa 40 persen dari populasi dunia tidak/belum divaksinasi. Hal ini menimbulkan risiko baru yang lebih berbahaya lagi.
Bahkan, ia mengkhawatirkan, pengujian dan genome sequencing yang berkurang seiring menurunnya kasus secara global membuat masyarakat dunia ‘buta’ terhadap evolusi virus.
“Banyak negara yang telah mencabut pembatasan dan kehidupan mulai berangsur kembali seperti sebelum pandemi. Tentu ini adalah sebuah kemajuan, namun persepsi bahwa pandemi sudah berakhir kurang tepat, meskipun masih dapat dipahami,” kata Tedros dalam sambutannya di agenda pertemuan Menteri Kesehatan G20, di Yogyakarta, Senin (20/6).
Ia mengingatkan bahwa situasi ini perlu disadari oleh semua pihak. Meski kasus penyebaran Covid-19 relatif menurun, namun pengujian dan pengurutan genom tak boleh ikut turun drastis. Ia juga berpesan agar situasi ini tidak berulang pada krisis lain yang melanda.