Jakarta, FORTUNE – Setelah pencabutan kegiatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), jajaran otoritas pariwisata–baik di daerah maupun pusat– pemerintah mulai mengalihkan fokus dari kesehatan, menjadi kebersihan, keamanan, sampai keberlanjutan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan kebijakan itu diterapkan dalam rangka menghadapi liburan panjang Idul Fitri 1444 Hijriyah yang diperkirakan akan menyebabkan sejumlah kawasan wisata dipenuhi wisatawan. “Semua posisinya sangat Bersiap siaga karena ini pertama kalinya liburan panjang setelah pandemi,” katanya dalam keterangan pers, Senin (28/3).
Dia memperkirakan, akan ada 123,8 juta pergerakan wisatawan di masa mudik Lebaran tahun ini. Meski begitu, dengan kesiapan dan berbagai antisipasi yang dilakukan, lonjakan ini diharapkan dapat membantu pencapaian target pergerakan wisatawan nusantara yang mencapai 1,4 miliar pada 2023.
Persiapan skenario
Pemerintah telah menyiapkan berbagai skenario untuk mengatisipasi potensi lonjakan wisatawan di libur Lebaran. “Kami akan lakukan simulasi-simulasi sehingga nanti menjelang H-7 sudah disiapkan prosedur seperti crowd control-nya dan juga flow dari pengunjung,” katanya.
Selain itu, Sandiaga juga mendukung upaya antisipasi ini dengan menyediakan tempat peristirahatan di jalur mudik dan berbagai destinasi wisata. “Tahun lalu ada desa wisata yang kita launching, tahun ini ada beberapa rest area juga lokasi pariwisata berbasis masjid,” ujarnya.
Puncak tertinggi
Sebelumnya, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) memperkirakan bahwa libur Lebaran 2023 menjadi puncak tertinggi pemulihan ekonomi nasional di sektor pariwisata, terutama sejak awal pandemi Covid-19.
Wakil Ketua Umum ASITA, Budijanto Ardiansjah, mengungkapkan prediksi ini berdasar pada peningkatan aktitas yang signifikan selama beberapa waktu terakhir. Tahun lalu, peningkatan ekonomi nasional dari sektor pariwisata bisa naik hingga 10 persen. “Tahun ini, saya kira peningkatannya akan mencapai 30 persen dibanding tahun lalu,” ujarnya seperti dikutip dari Antaranews (2/3).
Selain itu, pencabutan PPKM dan pemanfaatan tabungan masyarakat yang sudah disimpan sejak awal pandemi, bisa jadi faktor yang menyebabkan lonjakan wisatawan di libur Lebaran 2023. Biro perjalanan pun sudah mulai terlihat berlomba untuk menyediakan ragam paket liburan Idul Fitri sampai paket-paket Ramadan, seperti berbuka bersama.