Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ario Bimo Nandito Ariotedjo atau Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Zainuddin Amali yang kini berfokus menjadi Wakil Ketua Umum PSSI, pada Senin (3/4).
Dito mengatakan, apa yang akan dia kerjakan sebagai Menpora adalah kelanjutan dari berbagai program dari Menpora Zainuddin Amali. “Semua program seperti desain besar olahraga dan sentra pelayanan kepemudaan nasional,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (3/4).
Dia mengungkap 3 hal yang dipesan Presiden Jokowi kepadanya, pertama adalah prioritas berbagai cabang olahraga yang punya potensi medali di event olahraga internasional seperti Sea Games maupun Asian Games. “Kedua, Presiden ingin liga pertandingan olahraga masif dilaksanakan di level tingkat pendidikan, sekolah, dan kuliah. Kami (juga) diminta untuk mengadakan liga antarkampung,” katanya.
Permintaan ketiga, berkaitan dengan eksositem industri olahraga, yang harus semakin maju dan established. “Untuk pemuda, Presiden ingin pengembangannya lebih kepada kewirausahaan dan profesionalitas, dengan capaian indeks pembangunan pemuda yang naik,” katanya.
Sebagai informasi, pelantikan dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 26/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Menpora Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.
Mewakili milenial dan Gen-Z
Pria kelahiran 25 September 1990 ini mengungkapkan, kepercayaan yang ditujukan padanya adalah sebuah amanah, terlebih ia juga merupakan perwakilan dari generasinya, yakni milenial dan Gen-Z. “Gunakanlah saya sebagai media untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan rakyat muda,” ujarnya.
Untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan saat menjabat, Dito mengaku sudah mengundurkan diri sebagai Chairman di Rans pada hari saat ia dilantik. “Otomatis sebagai Menpora, saya harus menaungi semua stakeholders,” kata Dito. “Semua akan dijawab dengan kinerja dan apa yang akan saya perbuat di Kemenpora.”
Pandangan tentang pemuda
Dalam sebuah wawancara dengan IDNTimes pada awal 2019, Dito pernah mengungkapkan bahwa salah satu masalah yang paling mendesak di Indonesia adalah kepemudaan. Fondasi negara yang kuat, menurutnya terjadi pada saat anak muda menjalankan pekerjaan dan rumah tangganya dengan baik.
“Kalau saya nongkrong bareng orang-orang elite, mereka ini gak pernah bahas tentang gimana pemuda sekarang bisa berkembang dan maju. Tapi para petinggi kalangan elite ini malah bicara tentang perebutan kekuasaan dan kemenangan saja,” kata Dito kepada IDNTimes.
Oleh sebab itu, kata Dito, salah satu yang harus menjadi fokus adalah edukasi. Mustinya, anak muda sekarang tuh harus dipintarkan. Nanti kalau yang pintar cuma sedikit, pusing juga kita kelola negara,” ujarnya.
Politik dan pemerintahan
Di bidang politik, nama Dito Ariotedjo dikenal sebagai sosok yang getol berorganisasi sejak di bangku kuliah. Keterlibatannya dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) membuatnya menyadari bahwa berada dalam sistem politik akan lebih memudahkan aspirasi tersampaikan kepada para pemangku kepentingan negara ini.
Dengan latar belakang pendidikan di bidang hukum membawanya aktif dalam berbagai organisasi, seperti di lingkungan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Raya.
Pengalaman berorganisasi juga membawanya bergabung di Partai Golkar, tepatnya di salah satu organisasi kepemudaan Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), sebagai ketua umum di usianya yang ke-26 tahun. Kepiawaiannya dalam berorganisasi bahkan membuat Partai Pohon Beringin ini mengangkat Dito sebagai Ketua DPP Partai Golkar Bidang Inovasi Sosial dan Ormas.
Dalam pemerintahan, Dito tergabung dalam tim ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, dan menjadi yang termuda di antara anggota tim lainnya. Kini, dengan bergabung di kabinet Indonesia Maju, maka Dito menjadi Menteri termuda yang diangkat pada usia 32 tahun.
Bisnis dan olahraga
Dalam dunia bisnis, putra dari Direktur Utama PT Antam Periode 2017-2019 Arie Prabowo Ariotedjo ini pernah menjalankan sejumlah usaha, seperti pada bidang energi, pertambangan, dan industri pertahanan melalui PT Dimasena. Namun, yang berjalan dan cukup dikenal adalah bisnis startup dan coworking space bertajuk Free Ware, dalam wadah perusahaan Grupara Ventures, pada 2010. Selain itu, namanya juga pernah tercatat sebagai komisaris di sejumlah perusahaan, seperti PT. Kartika Kara Eka Nusa serta Syailendra Pangan Indonesia.
Dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, Dito lebih banyak berkecimpung di bisnis olahraga. Ia kini merupakan Chairman Rans Nusantara FC dan Chairman Rans PIK Basketball di Indonesia Basketball League (IBL), di mana ia bekerja sama dengan selebritis Raffi Ahmad dan CEO Prestige Motor, Rudy Salim.
Bahkan, saat aktif sebagai seorang kader muda Parta Golkar, Dito pernah didapuk sebagai Chef de Mission kontingen Indonesia ke Youth Olympic 2018 Argentina, pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) DKI Jakarta, sampai Anggota Dewan Penasehat PP Persatua Basket Seluruh Indoensia (Perbasi).