Jakarta, FORTUNE – IDN Pictures meluncurkan film terbarunya yang berjudul "Qorin" Senin (28/11) yang disutradarai oleh sineas muda Ginanti Rona, dan ditulis oleh Laila Nurazizah. Karya ini bukan sekadar film horor biasa. Apa yang berbeda?
Produser film "Qorin" sekaligus Head of IDN Pictures, Susanti Dewi, mengatakan film ini tidak saja menyuguhkan kengerian seperti genre horor pada umumnya. "Kami ingin menciptakan film horor bertemakan pertemanan. Kami juga menggambarkan bentuk paling jahat dari manusia, yang digambarkan dengan kembaran [jin Qorin] paling buruk," katanya saat konferensi pers di Epicentrum Walk, Senin (28/11).
Menurut Santi, IDN Pictures membawa warna baru dalam film horor. Misi perusahaan rumah produksi film yang bernaung di bawah IDN Media ini adalah menghadirkan karya sinema dengan rasa berbeda, namun pada saat sama juga memberikan dampak positif pada masyarakat.
“Pada saat tayang perdana 1 Desember nanti, harapannya film 'Qorin' bisa diterima oleh para penonton film Indonesia,” ujarnya.
Tanpa limitasi
Lebih lanjut, Santi mengatakan bahwa IDN Pictures tidak memiliki batasan tertentu dalam membuat sebuah film. "Karya tersebut harus memiliki cerita-cerita production value bagus dan tentunya harus berdampak positif pada masyarakat, terutama para Gen Z dan milenial,” katanya.
Hal ini menjadi koridor utama bagi perjalanan bisnis IDN Pictures bersama IDN Media. Daya tarik cerita dari sebuah film memang penting, namun urgensi mengapa kisah tersebut diceritakan harus menjadi dasar utama.
“Dan tentunya, sebuah film harus menjadi hiburan. Jadi tunggu karya-karya IDN Pictures ke depannya!” ujarnya.
Dia mengungkap pada 2023 akan ada lebih banyak lagi film prodiksi IDN Pictures akan dirilis.
Nilai tambah
CEO IDN Media, Winston Utomo, mengatakan nilai tambah merupakan keharusan bagi seluruh lini bisnis di perusahaan tersebut. “Yang pertama adalah harus commercially successful dan sustainable, karena itu yang membuat kami selalu menghasilkan produk-produk yang baik,” ujarnya.
Fokus berikutnya adalah kualitas produksi yang terjaga. Menurutnya, IDN Media tidak ingin menghasilkan karya yang setengah-setengah, melainkan karya film yang maksimal secara produksi.
“Yang ketiga memiliki dampak. Apa pun yang kami hasilkan, harus kami pastikan ada dampak positifnya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Jadi, ketiga hal inilah yang harus menjadi pilar kami,” kata Winston.
IDN Pictures hanyalah satu bagian kecil dari industri hiburan Indonesia, katanya, namun bila perusahaan ini memainkan perannya dengan baik, disertai dukungan maksimal dari semua pihak–mulai dari kru, pemain, media, hingga para penonton–maka film Indonesia tidak hanya akan berjaya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lainnya.
Pesan utama
Film "Qorin" tidak menyuguhkan ketegangan dan adegan-adegan mengejutkan belaka. Pada inti cerita, sang sutradara dan penulis ingin menyampaikan sebuah pesan penting bagi para penonton yang berkaitan dengan hal-hal krusial seperti keberanian ‘bersuara’ para perempuan yang menjadi korban pelecehan.
Namun, pesan ini dibalut dalam setting pesantren yang ‘terjebak’ dalam penyalahgunaan ritual Qorin, yakni upacara pemanggilan jin yang telah mendampingi manusia sejak lahir hingga wafatnya. “Ini adalah kerja keras kami semua untuk bisa membuat sebuah film yang bisa menyuarakan isu-isu penting untuk jadi awareness buat kita bersama,” kata Ginanti, sang sutradara.
Zulfa Maharani, pemeran tokoh utama bernama Zahra, menambahkan film ini tidak bermaksud menyudutkan siapa pun. Berlatar kehidupan para santri di pesantren, film ini ingin menyuarakan keberanian untuk melawan hal-hal yang memang salah. “Penting bagi kita semua untuk mendapatkan ruang aman dan nyaman,” katanya.
Bila Anda penasaran dengan film "Qorin" yang bergenre horor tidak biasa dan tidak kacangan, jangan lupa menyaksikannya di bioskop-bioskop kesayangan Anda mulai 1 Desember 2022.