Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengklarifikasi kabar yang menyebutkan bahwa banyak wisatawan mancangara (wisman) asal Australia yang membatalkan kunjungannya ke Indonesia terkait travel warning karena pengesahaan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP). Kebijakan ini antara lain menyebutkan perihal aturan hukuman kohabitasi dan seks di luar nikah.
“Yang mereka (Australia) sampaikan bukan travel warning, tapi ada penyampaian perkembangan UU KUHP dan sudah diklarifikasi,” kata Sandiaga usai rapat terbatas, Senin (20/12). “Kita pastikan, kegiatan wisatawan Australia kita akan lindungi ranah privat mereka dan kegiatan pariwisata mereka, kita pastikan berlangsung nyaman.”
Pemerintah Australia melalui dinas Imigrasinya mengeluarkan imbauan kepada warganya (travel advice) untuk lebih berhati-hati saat berkunjung ke Indonesia, terutama karena penerapan Undang-Undang yang baru saja disahkan ini.
Ia pun memastikan belum ada pembatalan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. "Selain itu wisatawan nusantara (wisnus) juga terus meningkat seiring dengan Nataru dan ini akan terus kami sosialisasikan,” ujar Sandiaga.
Banyak yang prihatin
Tak hanya Australia yang sudah menyampaikan keprihatinan mereka pada UU KUHP yang dianggap mengatur ranah privat ini. Amerika Serikat pun sudah mengemukakan pendapatnya dan merasa regulasi ini dapat memicu investor kabur.
“Sudah banyak negara yang menyampaikan ke kami dan kami terus menyosialisasikan bahwa UU KUHP ini intensinya justri kepastian berinvestasi dan keamanan dan kenyamanan dalam konteks konstruksi hukum yang baru. Jadi, ini yang kita sosialisasikan, bukan hanya kepada dubes, tapi juga investor, wisatawan, travel agent dan tour operator,” ujar Menteri Sandiaga.
Optimalisasi libur Nataru di Labuan Bajo
Sandiaga juga mengatakan, usai kebijakan baru terkait tiket masuk Taman nasional Komodo (TNK) sebesar Rp3,75 juta dibatalkan, Sandiaga berharap minat wisman dan wisnus untuk berkunjung ke Labuan Bajo akan meningkat di masa libur Nataru.
Hingga November, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Labuan Bajo sudah mencapai total 155.712 wisatawan, meningkat cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Penataan kawasan dalam Kota Labuan Bajo telah tuntas, dengan area-area terbuka untuk publik seperti kawasan waterfront marina, kawasan pedestrian dalam kota, dan bangunan-bangunan ikonis yang menambah cantik wajah kota Labuan Bajo. “Kami akan lengkapi dengan penyelenggaraan event berskala nasional dan internasional dan membranding Labuan Bajo sebagai destinasi MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions)," katanya.
Khusus di momen libur Nataru, rencananya Injourney (holding BUMN Pariwisata dan Aviasi) akan menggelar sebuah konser akhir tahun Labuan Bajo, tepatnya di waterfront dan ditargetkan bisa menjadi penutup akhir tahun di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) tersebut.