Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, meminta pemerintah daerah memanfaatkan dana pembangunan Rp32 triliun dari pemerintah untuk bangun infrastruktur dasar pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf).
Menteri Sandiaga menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur dasar adalah faktor penting untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya melalui sektor parekraf. "Saya ingin mendorong pemerintah daerah menghadirkan event-event yang menarik dan berkualitas. Jadi event ini menjadi media promosi dari potensi wisata yang ada di daerah masing-masing," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, Senin (27/3).
Tak hanya infrastruktur dasar yang berhubungan dengan parekraf, pembangunan ini juga bisa mengoptimalkan sektor perhubungan. “Jadi jika Bapak/Ibu ingin agar akses menuju destinasi wisata di daerahnya (pembangunannya) dapat diprioritaskan, silakan bersurat ditujukan ke saya dan ke Menteri PUPR," katanya.
Dampak positif
Sandiaga mengatakan, hadirnya infrastruktur dan semakin lengkap dan makin baik akan dirasakan oleh banyak pihak. Dampak tersebut bisa meluas dan berpengaruh baik juga bagi berbagai lini bisnis maupun masyarakat sekitar yang terlibat.
Sandiaga memastikan, Kemenparekraf siap mendukung dengan mengadakan berbagai event-event berkualitas di tiap daerah. Rangkaian ini sudah terangkum dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2023, demi peningkatan kualitas penyelenggaraan event di daerah.
Salah satunya adalah potensi pariwisata Gorontalo, yang luar biasa. Tak hanya penyelenggaraan event, namun juga berdampak ke sektpr investasi daerah dan kebangkitan ekonomi di sana. “Tadi saat buka puasa terbesit ide untuk mengkonversi satu dari investasi saya, bisa mengembangkan sektor pariwisata contohnya seperti di Oboss (resto & resort) ini. dengan harapan bisa berkolaborasi dengan putra-putra daerah,” ujar Sandiaga.
Potensi UMKM
Kebijakan pembangunan infrastruktur pariwisata juga akan mendukung pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada bulan Ramadan, potensi kenaikan omzet UMKM ini bisa mencapai 45 persen. “Selama bulan Ramadan ini biasanya akan banyak permintaan terutama produk kuliner seperti kurma dan takjil. Kemudian ada juga yang meningkat di sektor fesyen,” katanya.
Dengan demikian, peluang ini tak boleh dilewatkan begitu saja oleh para pelaku UMKM. Kolaborasi dengan berbagai pihak pun dibutuhkan untuk memperkuat para pelaku UMKM. “Penciptaan lapangan kerja dari UMKM ini harus kita dorong, karena targetnya di 2024 ada 4,4 juta lapangan kerja baru yang tersedia,” ujar Sandiaga. “Sedikit sentuhan dari pemerintah dan banyak melibatkan stakeholder lain.”