Sandiaga Ramal Industri Film Berkontribusi 8% Dari Pendapatan Ekraf

Film Indonesia dinilai sudah jadi tuan di rumah sendiri.

Sandiaga Ramal Industri Film Berkontribusi 8% Dari Pendapatan Ekraf
ilustrasi film tentang investasi (unsplash.com/Avel Chuklanov)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MenparEkraf), Sandiaga Salahuddin Uno, memproyeksikan nilai ekonomi dari subsektor ekraf film bisa mencapai 8 persen dari pendapatan ekraf tahun 2023 yang mencapai Rp1.414 triliun.

Menurutnya, saat ini industri perfilman Indonesia sudah maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lain, sehingga berpeluang menjadi salah satu sumber pendapatan negara yang signifikan. “Kita berharap dengan industri perfilman yang lebih tinggi, dampak ekonominya bisa meningkatkan kesejahteraan menuju Indonesia Emas 2045,” katanya dalam peringatan Hari Film Nasional, Sabtu (30/3).

Hal ini akan berdampak terhadap lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat dalam jumlah yang cukup besar. Contohnya, adalah film Badarawuhi yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 1.000 orang. Sementara, film-film dengan budget kecil juga menghadirkan rata-rata 100-200 lebih lapangan pekerjaan.

Sandiaga mencontohkan, film ‘Laskar Pelangi’ yang dibuat di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, mampu membuat daerah tersebut makin dikenal publik dan menjadi salah satu destinasi favorit pariwisata, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Laskar Pelangi itu ternyata mampu meningkatkan kunjungan sampai 37 persen (di Belitung), 24 penerbangan,” ujarnya.

Jadi tuan rumah

Agak laen siap tayang di bioskop Amerika Serikat. (dok. Agak Laen)

Sandiaga menuturkan, film Indonesia makin menjadi tuan rumah di negeri sendiri. "Indonesia telah menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan kalau kita lihat di tahun lalu, jumlah penonton film Indonesia telah menembus angka 55 juta. Ini adalah rekor. Dan tahun ini diprediksi akan lebih tinggi lagi," ujarnya.

Salah satu fenomena yang baru saja terjadi lewat film ‘Agak Laen’, yang behasil meraup penonton sampai lebih dari 9 juta penonton hanya dalam waktu kurang dari dua bulan penayangannya di bioskop Tanah Air. Film ini bahkan sukses tayang di beberapa bioskop mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, dan Amerika Serikat.

Tiga slogan ‘an’

Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Kemenparekraf)

Sandiaga menuturkan, pemerintah memiliki tiga slogan ‘an’ untuk mendukung industri perfilman Tanah Air, yakni anggaran, kebijakan, dan kehadiran. “Kami di sini, mudah-mudahan tiga-tiganya bisa tetap deliver untuk industri perfilman nasional,” katanya.

Ia berharap, jumlah anggaran terbatas yang terbatas bisa ditingkatkan, termasuk dalam hal kebijakan mengenai keselamatan kerja, jumlah maksimal jam kerja, dan juga keselamatan serta keamanan para aktor.

“Kita punya film film pendek yang perlu kita bantu, yang selama ini belum tersentuh komersialisasinya. Jadi kami menyelenggarakan festival film bulanan, dan baru saja kemarin kita meluncurkan Hari Film Nasional ke-74 di Untirta, Serang,” ujar Sandiaga.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil