Sandiaga Sebut Green Tourism Bisa Jadi Solusi Antisipasi Polusi Udara

Green tourism punya potensi besar di berbagai sektor.

Sandiaga Sebut Green Tourism Bisa Jadi Solusi Antisipasi Polusi Udara
Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (dok. Kemenparekraf)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pariwisata hijau atau green tourism bisa menjadi solusi mengatasi polusi udara di Indonesia.

Sandiaga mengungkapkan bahwa green tourism bisa dikembangkan bersamaan dengan desa wisata atau taman-taman rekreasi yang mengandalkan ruang terbuka hijau. “Bukan hanya sekadar untuk healing, tapi juga untuk kesehatan paru-paru kita,” ujarnya seperti dikutip dari Antaranews, Senin (4/9).

Untuk mendukung hal ini, Kememparekraf beserta jajarannya mendorong daerah perkotaan maupun kabupaten, mengembangkan kawasan terbuka hijau dengan tata ruang yang baik. “Selain dapat melestarikan alam, juga kita membuat suatu pendekatan energi baru,” ujarnya.

Potensi besar

Selain mengatasi polusi udara, kata Sandiaga, green tourism juga memiliki potensi besar lainnya, seperti di sektor ekonomi, sosial, serta budaya. Bahkan, pariwisata berbasis hijau, dinilai Sandiaga, bisa memberikan dampak sosial bagi masyarakat daerah.

Sebagai contoh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kini hadir dengan tampilan baru. Sekitar 70 persen wilayah di TMII adalah ruang terbuka hijau, dan ini selaras dengan kebijakan dari pemerintah. “Kalau kita lihat kualitas seperti di Taman Mini, 30-70 (persen) suhu udaranya bisa diturunkan,” katanya.

Sandiaga berharap, dalam pengembangan pariwisata yang berbasis ruang terbuka, bisa berjalan dengan paket wisata khusus. “Wonderful Indonesia Bursa kita akan jual paket wisata seperti menanam mangrove, merestorasi terumbu karang, dan itu sekarang sudah jadi paket wisata,” ujarnya.

Kerja sama desa wisata

Kemenparekraf dan PT ATourin Teknologi Nusantara (Atourin) belum lama ini melakukan kerja sama pemasaran desa wisata di Indonesia untuk meningkatkan penjualan wisata desa. Hal ini sejalan dengan penghargaan Desa Wisata yang baru diberikan Kemenparekraf ke beberapa desa wisata terbaik.

Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, Dwi Marhen Yono, mengatakan bahwa kerja sama ini mencakup kegiatan aktivasi pemasaran, seperti pendampingan perluasan pasar desa wisata, hingga peromosi paket wisata desa melalui program ‘Ayo ke Desa’ “Kerja sama ini merupakan bagian dari program Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) sebagai upaya meningkatkan kemampuan desa wisata dalam memasarkan paket wisata dan produk keratif lokal,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

7 CEO dengan Gaji Tertinggi di Dunia
Grup Astra Sebar Dividen Interim, Ini Jadwal ASII, AALI, dan UNTR
6 Multifinance Lokal dicaplok Asing, Ini Negara Peminatnya
Mengenal Aplikasi Temu yang Bakal Diblokir Kominfo
Aksi Beli Prajogo Pangestu atas BREN Saat Pemeriksaan OJK
Berapa Gaji Anggota DPR beserta Tunjangannya? Puluhan Juta