Jakarta, FORTUNE - Industri Tenaga Kerja adalah sektor penting yang berkaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Jobstreet, per Februari 2024, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 149,38 juta orang, meningkat 2,76 juta orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, sistem rekrutmen yang bebas dari diskriminasi bagi setiap pencari kerja harus jadi perhatian Perusahaan guna mengurangi tingkat kesenjangan dalam kesempatan kerja.
Dengan begitu, peluang kerja yang lebih luas dapat tercipta bagi calon pekerja, tanpa memandang latar belakang atau status mereka. Mengutip Jobstreet, berikut ini cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk mengurangi diskriminasi dalam proses rekrutmen.
Menerapkan Fair Hiring
Rekrutmen yang adil (fair hairing) menjadi fondasi bagi perusahaan untuk membangun reputasi sebagai tempat kerja yang ideal.
Penghapusan batasan-batasan seperti usia, gender, suku, ras, dan agama dalam proses rekrutmen adalah langkah penting untuk memastikan setiap individu mendapatkan kesempatan yang setara.
Selain itu, perusahaan perlu secara rutin meninjau dan memperbarui kebijakan rekrutmen, agar pemilihan kandidat didasarkan pada keterampilan dan kualifikasi profesional tanpa adanya bias. Dengan menerapkan rekrutmen yang adil, perusahaan dapat memperluas jangkauan kandidat berkualitas serta memperkuat reputasi dan daya tariknya sebagai tempat kerja yang adil dan progresif.
Sebagai contoh, batas usia dalam rekrutmen dapat menghalangi individu yang ingin kembali bekerja setelah jeda panjang, seperti seorang ibu yang memilih untuk fokus pada keluarga dan ingin kembali bekerja setelah anaknya mulai sekolah. Pembatasan usia ini dapat mengurangi peluang bagi individu dengan kompetensi dan pengalaman untuk berkontribusi secara profesional.
Menyediakan kompensasi dan tunjangan terbaik
Perusahaan juga perlu menawarkan kompensasi dan tunjangan yang optimal bagi para calon pekerja. Fasilitas seperti cuti khusus, manfaat finansial, dan program pelatihan dapat meningkatkan daya tarik perusahaan.
Laporan Rekrutmen, Kompensasi, dan Manfaat 2024 dari Jobstreet by SEEK,mencatat sejumlah alasan utama masyarakat Indonesia mencari pekerjaan di luar negeri adalah untuk mendapatkan peluang kerja yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi.
Penawaran kompensasi dan tunjangan yang optimal tidak hanya membantu perusahaan menarik kandidat baru dan mempertahankan karyawan terbaik, tetapi juga dapat mencegah migrasi tenaga kerja terampil ke negara lain yang menawarkan peluang kerja lebih kompetitif bagi talenta Indonesia.
Bangun budaya kerja inklusif untuk tingkatkan loyalitas karyawan
Untuk menciptakan lingkungan kerja yang ideal, perusahaan harus berkomitmen menciptakan pengalaman kerja yang positif dengan memprioritaskan budaya kerja yang inklusif.
Hal ini mencakup penerimaan keberagaman latar belakang, keterampilan, dan perspektif dalam tim, mempromosikan toleransi tanpa diskriminasi, menyediakan jalur komunikasi yang terbuka, serta memberikan penghargaan atas prestasi karyawan secara objektif.
Penerapan rekrutmen yang adil, penawaran kompensasi optimal, dan budaya kerja yang inklusif akan membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja di Indonesia untuk meraih karir impian.
Dengan menghapus diskriminasi dalam rekrutmen dan interaksi sehari-hari di lingkungan kerja, perusahaan dapat menarik tenaga kerja berkualitas dengan keterampilan unggul, sehingga meningkatkan produktivitas dan daya saing bisnis.
Demikianlah beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan praktik rekrutmen dan budaya kerja yang tidak diskriminatif bagi tenaga kerja, yang turut mendukung kinerja positif perusahaan.
Meskipun dengan perubahan kecil, namun langkah konkret menuju inklusivitas dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam industri tenaga kerja di Indonesia.