Jakarta, FORTUNE – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan bahwa target Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2036 atau 2038, diprediksi mundur hingga tahun 2043.
Asisten Deputi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Kemenko Perekonomian, Ichsan Zulkarnaen, mengatakan hal ini disebabkan berbagai situasi global yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan. “Karena pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap perekonomian seluruh negara, termasuk Indonesia, kita akan keluar dari middle income trap pada 2043,” ujarnya dalam sebuah webinar, Kamis (3/11).
Ia mengatakan, pada 2043 Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia diperkirakan akan mencapai US$15.287, meningkat dari target PDB per kapita pada 2040 yang diperkirakan mencapai US$11.332.
Upaya mencapai target
Umencapai target ini, Pemerintah akan melakukan berbagai program, seperti pengembangan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyderhanaan aturan, birokrasi, serta transformasi ekonomi.
Dari sisi investasi, pemerintah menargetkan Rp6.543,6 triliun masuk ke Indonesia pada 2023. Sebanyak 83,6 persennya diharapkan berasal dari para pelaku usaha besar. Sedangkan, dari pemerintah investasi ditargetkan hingga Rp640,8, dan dari BUMN sebesar 8 persen dari total target investasi atau Rp525 triliun. Investasi ini, menurut Ichsan, akan mendukung peningkatan PDB. Oleh sebab itu, iklim investasi harus terus diperbaiki.
Fokus pemerintah
Investasi yang jadi fokus pemerintah adalah program berskala besar, seperti industri manufaktur. Hingga Juni 2022, tercatat bahwa sektor ini mencapai nilai terbesar kedua dari seluruh investasi yang didapat, dengan capaian hingga 39,5 persen.
“Pemerintah memprioritaskan sektor manufaktur bersama dengan sektor hilir dan sektor medis, yang secara langsung berdampak terhadap perekonomian nasional, terutama tingkat penyerapan tenaga kerja,” ujar Ichsan.
Beberapa program berskala besar lainnya, antara lain adalah reformasi birokrasi dan pemberian insentif bagi para pelaku usaha di berbagai sektor strategis.
Pemetaan investasi 2023
Sebelumnya, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan pemerintah tengah mengadakan pemetaan perusahaan yang berpotensi menanamkan modalnya pada tahun 2023, meski kondisi ekonomi diperkirakan gelap dan akan cukup menyulitkan.
“Kalau tahun depan saya jujur saja, masih gelap. Ekonomi 2023 itu gelap. Ini serius, tidak main-main. Target kita tahun depan Rp1.400 triliun, naik. Tapi saya belum bisa pastikan. Apakah optimistis? Kami harus optimis, tap ikan optimis yang terukur. Jangan optimis membabi buta,” ujarnya.