Jakarta, FORTUNE – PT Telkom Indonesia (Persero) melalui cucu usaha NeutraDC Nxera Batam, memulai pembangunan pusat data (Data Center) berbasis Teknologi AI (Artificial Intelligence) di Batam, dengan investasi Rp1,4 triliun.
Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, mengatakan adanya data center ini akan membuka peluang baru bagi banyak di industri dalam negeri untuk memanfaatkan teknologi seperti AI. “(Jadi) pusat data yang menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi klien kami di dalam dan di luar negeri," katanya dalam acara pemancangan tiang data center, Kamis (13/6).
Menurutnya, data center yang berbasis AI diperlukan untuk memenuhi kriteria dari para pemain GBU (Global Business Unit) sebagai layanan maupun AI sebagai layanan. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa data center yang dihadirkan oleh Telkom memiliki fasilitas yang memenuhi kriteria sebagai Automatic Identification and Data Capture (AIDC).
Pembangunan pusat data hasil kerja sama Telkom, Singtel, dan Medco Power Indonesia ini ditargetkan rampung pada kuartal III 2025, dan siap langsung beroperasi. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan proyek ini bisa selesai lebih cepat.
Kualitas pembangunan
Sementara itu, CEO NeutraDC Nxera Batam, Indrama YM Purba, mengatakan proyek data center berskala besar ini dipenuhi dari belanja modal yang berkualitas dan optimal. “Artinya yang benar-benar menjadi jantungnya data center, kita tidak bisa main-main. Kita harus pilih dan kita akan melihat seoptimal mungkin baik dari sisi waktu maupun harga," katanya.
Proyek ini benar-benar dibangun di atas lahan seluas 8 hektare dengan tiga kampus berstandar dunia dan total kapasitas IT load mencapai 51 Megawatt. Fasilitas ini nantinya akan mengutamakan konsep ramah lingkungan, dengan pemanfaatan energi terbarukan dan sistem multi-tier. Adapun, Hyperscale Data Center (HDC) ini jadi proyek terbesar kedua milik Telkom, sekaligus data center ke-5 yang dikelola NeutraDC.
“Pembangunan dan operasional data center kami tidak hanya efisien dan modern, tetapi juga berkelanjutan, ramah lingkungan, dan mampu menciptakan ekosistem di dunia digital,” kata Indrama.