Tren Kasus Covid-19 Naik Hingga 571, Masyarakat Diminta Waspada

Ini terjadi seiring kembali normalnya aktivitas masyarakat.

Tren Kasus Covid-19 Naik Hingga 571, Masyarakat Diminta Waspada
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito. (dok. Satgas Penanganan Covid-19)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Tren kasus positif Covid-19 mingguan di Indonesia kembali meningkat,  setelah terpantau melandai usai rangkaian libur Lebaran 2022.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, melaporkan terdapat kenaikan kasus positif Covid-19 secara mingguan sebanyak 571 atau naik 31 persen. “Ini pelu diwaspadai, mengingat selama kurang lebih tiga bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron kita berhasil mempertahankan kasus agar tetap stabil,” ujarnya dalam konferensi pers daring penanganan Covid-19, Rabu (8/6).

Wiku menduga, kenaikan tren kasus positif ini terjadi akibat aktivitas sosial masyarakat yang mulai kembali normal. Apalagi setelah diberlakukannya berbagai pelonggaran kegiatan dalam beberapa waktu belakangan.

Laporan tren kenaikan kasus

Virus Covid-19. (Pixabay)

Satuan Tugas Covid-19 mencatat pada (22/5) di Indonesia terdapat sekitar 1.814 kasus positif, namun saat ini jumlahnya meningkat menjadi 2.385 kasus. Peningkatan juga terjadi di kasus harian yang naik hingga 10 persen, dari 3.105 kasus per (2/6) menjadi 3.433 kasus per (8/6).

Meski demikian, kenaikan kasus tersebut belum diikuti kenaikan keterisian rumah sakit maupun kematian yang signifikan akibat Covid-19.

Dalam sepekan terakhir, lima Provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19 tertinggi yaitu Jawa Barat dengan 18 persen kenaikan, DKI Jakarta dengan 30 persen kenaikan, Jawa Timur naik hingga 37 persen, Banten 38 persen kenaikan, dan DI Yogyakarta yang mengalami kenaikan hingga 45 persen.

Tetap waspada meski masih terkendali

Karantina. (Pixabay/Alexandra_Koch)

Kendati situasi masih terkendali, tapi Wiku meminta semua pihak tetap waspada pada tren kenaikan. Pemerintah daerah pun diminta terus memantau dan memitigasi terjadinya penularan yang meluas. Sedangkan masyarakat diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak larut dalam euforia aktivitas normal.

“Periksakan diri ke dokter apabila merasa tidak enak badan maupun mengalami gejala Covid-19. Dimohon juga kepada seluruh masyarakat untuk segera vaksinasi dosis ketiga, untuk semakin meningkatkan kekebalan komunitas. Ingat! Protokol kesehatan adalah kunci keberhasilan di masa pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat,” ujar Wiku.

Pandemi baru masih bisa terjadi

Ilustrasi vaksin di dunia. (Pixabay/qimono)

Wiku mengingatkan bahwa pendemi baru dalam skala nasional maupun global bukan tidak mungkin terjadi lagi. “Perlu menjadi perhatian, bahwa ancaman adanya pandemi baru adalah hal yang tidak bisa terelakkan,” katanya.

Oleh karena itu, penerapan protokol kesehatan perlu untuk terus diperketat. Penularan penyakit di dunia sangat berhubungan dengan perilaku manusia, mulai dari mobilitas hingga aktivitas sehari-hari. “Kunci masyarakat tetap aman beraktivitas ialah menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina